Kamis, 30 Agustus 2018

BURUNG LYRE, PANDAI MENIRU SUARA DI SEKITARNYA


Lyre merupakan burung endemik di Australia. Meski tidak dijumpai di Indonesia, tidak ada salahnya jika kita mengenal lebih dekat sebagai bagian dari pengayaan khazanah perburungan di jagad ini. Yang membuat burung ini unik adalah kemampuannya dalam menirukan suara burung ataupun suara lingkungan di sekitarnya. Misalnya suara peluit, suara gergaji mesin, suara mobil dan alarm mobil, suara tembakan, suara kamera, suara anjing menggonggong, bayi menangis, bahkan suara manusia.
Burung lyre merupakan salah satu anggota keluarga Menuridae, dengan genus Menura. Ada dua spesies lyre yang ditemukan di Australia, yaitu superb lyrebird (Menura novaehollandiae) dan albert’s lyrebird (Menura alberti).
Superb lyrebird hidup di wilayah tenggara Australia, mulai dari Queensland hingga Tasmania. Habitatnya hutan lembab. Mereka menghabiskan waktunya di permukaan tanah, tetapi di malam hari bertengger pada batang-batang pohon. Sedangkan habitat albert’s lyrebird di hutan hujan dan hutan terbuka basah, di selatan timur Queensland hingga pedalaman Border Ranges dan pesisir barat Ballina.

Spesies yang kita bicarakan hanyalah superb lyrebird yang terkenal akan kemampuan luar biasanya dalam meniru suara alam dan suara lingkungan di sekitarnya.
Disebut superb lyrebird atau burung lyre, karena burung jantan memiliki ekor yang unik. Ekornya bisa dinaikkan hingga di atas kepalanya, sehingga berbentuk seperti alat musik petik kecapi.
Gerakan tersebut hanya akan ditunjukan kepada burung betina pada masa musim kawin. Panjang ekor burung jantan bisa mencapai 60 cm ketika usianya sekitar 8 tahun.
Lyrebird jantan juga terkenal dengan keindahan tariannya. Untuk menarik perhatian burung betina yang polos penampilannya, si jantan membuat onggokan-onggokan tanah yang tingginya bisa mencapai 1 meter.
Ketika si jantan sedang mabuk kepayang, ia akan naik di atas onggokan tanah bak seorang penyanyi berdiri di atas panggung. Kemudian ia akan membuka ekor yang akan melengkung ke depan, nyaris menudungi kepalanya. Setelah itu, dalam usaha untuk mengambil perhatian sang betina, mulailah ia menyanyi.
Burung lyre memiliki warna bulu dominan kecokelatan. Meski memiliki sayap dan memiliki kemampuan terbang, mereka jarang menggunakannya, karena lebih banyak bergerak di dalam hutan dengan kedua kakinya, baik untuk berlari, melompat, maupun bertengger pada batang-batang pohon di malam hari untuk beristirahat.
Makanan utama terdiri atas cacing tanah, laba-laba, kumbang dan serangga. Pada musim berkembang biak, mereka biasanya membangun sarang di atas permukaan tanah di pinggir jalan setapak atau sungai, bahkan terkadang mereka membangun sarang di puncak pohon pakis.
Kemampuan luar biasanya dalam menirukan suara burung lain dan suara lingkungan di sekitarnya terkadang mengilhami beberapa orang untuk melakukan rekayasa video yang diunggah ke youtube.
Untuk menjaga kelestariannya, Pemerintah Australia menggunakan gambar burung ini sebagai logo / emblem, bahkan dalam mata uang mereka.
(Aries Munandi)
Sumber: https://omkicau.com/2013/03/09/burung-lyre-pandai-meniru-suara-di-sekitarnya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar