Sabtu, 31 Oktober 2020

SILATURAHMI ITU….

 

Hujan di bulan Januari benar-benar telah menjadi hujan sehari-hari. Seperti hari itu, sebuah ahad dengan langit yang pekat. Mendung menggantung di setiap ujung langit, menghias segala lintas cakrawala. Sepanjang waktu ia menumpahkan bebannya. Beberapa saat merintik, kemudian menderas dan kadang mengguyur. Namun laki-laki itu tetap tak jeri. Tenang dan mantap dia mengendarai motornya, dengan kecepatan rata-rata, meski sesekali digebernya juga. Sesosok perempuan yang menggelendot di punggungnya tak sekalipun membuatnya mengeluh pegal dan sejenisnya. Istrinya. Ini adalah perjalanan berikutnya, setelah sebelumnya mereka menyusuri jalanan Jakarta nyaris 1,5 jam lamanya. Ini adalah perjalanan ke tujuan selanjutnya, setelah sebelumnya bercengkerama selama hampir dua jam bersama sebuah keluarga salah satu kerabatnya.

BURUNG SUDAH “BICARA” BAHKAN SEBELUM LAHIR KE DUNIA

 

Menurut riset terbaru yang diterbitkan jurnal Nature Ecology & Evolution, anakan burung yang masih ada di dalam telur tak hanya bisa mendengar suara burung dewasa, tapi mereka juga bisa berkomunikasi satu sama lain. Atas fakta baru itu, para ilmuwan meyakini bahwa burung sudah mulai belajar beradaptasi dengan lingkungan sebelum menetas.

Secara khusus, tim peneliti mengamati telur burung camar berkaki kuning (Larus michahellis) yang belum menetas. Hasil pengamatan menunjukkan, bayi-bayi burung camar yang belum menetas dapat memberi isyarat dan menunjukkan perilaku awas, meski masih ada di dalam cangkang. "Ini menunjukkan, bayi-bayi burung camar dapat menangkap informasi lingkungan yang relevan dari saudara mereka," ungkap para ahli dalam makalah riset mereka seperti dilansir Science Alert, Senin (22/7/2019).