Minggu, 01 Mei 2016

Begini Kisah Para Burung Menjelajah Dunia

Burung northern wheatear (Oenanthe oenanthe) tercatat sebagai salah satu burung yang bermigrasi terjauh di dunia. Dalam satu tahun, burung ini terbang pergi-pulang sejauh tiga per empat keliling bumi.
Penelitian jarak tempuh migrasi Oenanthe ini menggunakan perangkat GPS seberat 1,2 gram yang terpasang di kaki burung. Peneliti menyebar 46 perangkat pada dua kelompok burung yang tinggal di daerah berbeda, yaitu di Pulau Baffin di timur laut Kanada dan Puncak Eagle di Alaska, kemudian membiarkan mereka bermigrasi.

Kedua kelompok ini ternyata menempuh lintasan berbeda. Kelompok Pulau Baffin memilih rute Samudera Atlantik lalu hinggap di Inggris. Dari sini, penerbangan dilanjutkan menuju tujuan akhir, Mauritania. Jarak penerbangan ini mencapai 3.500 kilometer.
Kelompok Alaska memilih lintasan lebih panjang, terbang melewati Selat Bering lalu berturut-turut hinggap di Siberia, Gurun Arab, Sudan, dan berakhir di Kenya. Total jarak tempuh penerbangan ini mencapai 14.500 kilometer. Dengan demikian, jarak pergi-pulang burung ini mencapai 29 ribu kilometer.
"Selama ini kami meremehkan kemampuan terbang burung ini," ujar ahli burung dari Institute of Avian Research, Jerman, Heiko Schmaljohann.
Penerbangan melintas Samudera Atlantik menyimpan fakta tak kalah menarik. Dalam semalam, burung ini sanggup terbang sejauh 850 kilometer tanpa henti. Peneliti dibuat keheranan atas kemampuan ini. Namun diperkirakan burung ini dibantu oleh dorongan angin dari belakang yang mencapai 75 kilometer per jam.
Jarak yang jauh berarti membutuhkan lebih banyak energi. Karena itu, peneliti memperkirakan burung menyimpan energi dengan cara menaikkan berat badan hingga dua kali lipat sepanjang penerbangan. Energi ini banyak dipakai ketika melintasi bentangan alam luas dan ganas, seperti Samudera Pasifik dan Gurun Sahara.
Burung lain dengan migrasi terjauh adalah albatros dan arctic tern. Kedua burung ini sanggup terbang hingga 80 ribu kilometer dalam satu tahun atau hampir dua kali keliling bumi.
Peneliti menilai burung-burung ini bisa terbang lebih jauh dalam satu tahun. "Namun ukuran bumi membatasi jarak migrasi mereka," ujar Schmaljohann. (Tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar