Selasa, 26 Maret 2013

BULU BURUNG


Bulu merupakan kekhasan burung dan telah memungkinnya menjadi mahluk peterbang yang sangat efisien.  Bobotnya ringan, strukturnya amat kokoh, jauh lebih praktis daripada rentangan kulit yang menyangga kelelawar sewaktu terbang ataupun struktur pesawat udara yang kaku.  Bulu jauh lebih mudah diperbaiki atau diganti apabila rusak.
 Secara umum bulu terdiri atas bulu luar, bulu benang, dan bulu kapas.  Bulu luar adalah bulu yang membentuk sosok burung, masing-masing terdiri dari tangkai yang kedua sisinya diapit jaringan atau lembaran.  Bulu benang (filopluma) merupakan bulu yang  berkelompok di sekitar bulu luar berupa tangkai lemah mirip rambut yang ujungnya berserabut pendek.   Sedangkan bulu kapas, yaitu berkas lunak tanpa batang yang tersembunyi di bawah lapisan bulu luar.  Selain itu pada beberapa jenis burung terdapat  bulu bubuk, disebut bulu bubuk karena terus menerus pecah menjadi bubuk, bulu ini dipakai burung cangak dan blekok untuk merawat bulu.
Selain berfungsi untuk terbang, bulu juga berfungsi melindungi kulit tipis dan peka serta berperan sebagai pengatur udara yang efisien penahan panas tubuh dalam ruang antara bulu halus, bila cuaca dingin dan menyalurkannya keluar lewat bulu-bulu yang dirapatkan ke tubuh sewaktu udara menjadi panas.
Berapa banyak bulu pada seekor burung?
Sebenarnya bulu luar burung telah dihitung berkali-kali.  Dari hasil tersebut  didapatkan patokan bahwa semakin besar burung semakin banyak bulunya.  Seorang peternak sapi pernah  menghitung bulu ayam betina Plymouth rock, terdapat sebanyak 8.325 helai bulu.  Penyelidik lainnya telah menghitung bulu soang dan hasilnya 25.216 helai dan 80% berasal dari kepala dan leher.  Alexander Wetmore menghitung sebanyak 940 bulu terdapat pada burung kolibri sedangkan burung pengicau berkisar antara 1.100 dan 4.600 helai.  Jumlah tersebut cukup teratur pada setiap jenisnya.
Pengaruh musim terhadap bulu
Tiga ekor burung gereja yang diselidiki pada musim dingin mempunyai lebih dari 3.550 bulu, sedangkan pada musim panas masing-masing individu berkurang 400 helai dari jumlah pada musim dingin.  Burung pipit emas dapat mencapai jumlah bulu 1.000 helai lebih banyak pada musim dingin dibanding musim panas.
Meskipun bulu ulet dan tahan lama namun tetap mengalami pengusangan. Biasanya bulu itu menjumbai dan bahkan patah.  Oleh sebab itu setiap burung dewasa berganti bulu secara teratur setiap tahunnya.  Sedikitnya sekali setahun dan biasanya terjadi pada akhir musim panas sesudah musim persarangan.  Banyak burung berganti bulu untuk kedua kalinya secara lengkap atau sebagian pada musim semi sebelum musim bersarang.
Bulu tidak ditanggalkan serentak, kecuali burung pingguin dan rangkong betina. Prosesnya pun tidak sembarangan.  Bulu terbang dan bulu ekor biasanya dilepaskan berpasang-pasangan.  Sementara pergantian berlangsung, burung mungkin kehilangan topangan beberapa bulu terbangnya sewaktu menanggalkan bulunya, tetapi proses terbangnya tidak terganggu.  Hanya itik dan angsa dan beberapa burung air lain yang tidak tergantung pada sayap untuk mencari makan, tidak dapat terbang sama sekali selama berganti bulu.
Bulu yang mutlak perlu
Bulu harus menyediakan permukaan pengangkat bagi sayap dan ekor, juga harus melindungi burung terhadap cuaca dan menyekatnya agar tidak kehilangan panas tubuh (bahang).   Bulu burung lebih banyak pada musim dingin yang berfungsi memelihara suhu normal 44°C tanpa kesulitan apapun dalam hawa dingin di bawah titik beku.  Di bawah bulu terletak bulu kapas yang berguna sebagai penyekat.  Bulu terbang merupakan bulu besar yang panjang dan kaku serta terdapat pada sayap dan ekor. Lebar selaputnya tidak sama; bagian yang lebih lebar merupakan tepi pengiring.  Di antara jenis-jenis burung, burung hantu merupakan burung yang mempunyai bulu terbang yang dilengkapi saringan berbentuk tonjolan mirip sisir serta jumbai guna menyerang mangsa yang tidak waspada dengan diam-diam.
Menjaga bulu tetap utuh
Betapa liat dan kuat pun bulu, namun tugasnya lebih liat lagi. Agar tidak usang dan gugur sebelum waktunya, burung merawatnya secara teratur.  Kebanyakan burung mempunyai kelenjar minyak pada pangkal ekornya, dan paruhnya merapikan bulu dengan melumaskan minyak yang keluar itu.  Burung yang tidak mengeluarkan minyak merapikan bulu dengan bubuk yang berasal dari bulu yang telah pecah menjadi debu.
Pergantian burung pada umumnya mengikuti pola teratur yg secara simetris dan lambat meliputi tubuh burung; kerap kali pola maju dari pantat ke kepala.  Itik dan angsa dan burung air lainnya mengugurkan bulu terbangnya sekaligus, dengan demikian untuk sementara waktu terpaku di tanah, demikian pula pada burung rangkong.
(Pertemuan Keempat Kuliah Ornitologi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar