Tim peneliti dari Universitas California
Berkeley, Amerika Serikat, sampai di kesimpulan bahwa mamalia 'dalam
perjalanan' menuju hewan nokturnal. Seperti apa penjelasannya?
Dikutip dari The Independent, Minggu
(17/6/2018), tim peneliti yang dipimpin oleh Kaitlyn Gaynor sampai di
kesimpulan itu setelah menganalisis sekitar 80 penelitian dari 6 benua yang
memonitor aktivitas dari sejumlah mamalia menggunakan GPS dan kamera yang
diaktifkan oleh gerakan.
Data ini digunakan untuk menilai tingkah
laku mamalia di malam hari selama dengan parameter gangguan manusia rendah dan
tinggi.
Sejauh ini mamalia yang dimaksud antara
lain rusa, harimau, dan beruang. Mereka terpantau banyak beraktivitas di malam
hari dibanding siang.
Peneliti menyebut saat ini kegiatan manusia
mencakup 75% yang terjadi di tanah. Mamalia yang tak bisa muncul pada siang
hari, terpaksa hanya bisa keluar di malam hari.
Aktivitas manusia yang secara
terang-terangan 'mengganggu' mamalia di antaranya mendaki dan berburu. Selain
itu yang lebih berdampak adalah seperti pertanian dan pembangunan jalan.
Secara keseluruhan, tim peneliti
menyimpulkan bahwa berang-berang sampai harimau terlihat ada peningkatan
perilaku nokturnal ketika manusia tinggal atau beraktivitas di sekitarnya.
Tim peneliti juga menyatakan
keprihatinannya dengan perubahan kebiasaan ini. Apalagi ketika hewan-hewan itu
adalah hewan 'kunci' di habitat, maka akan berefek kepada seluruh ekosistem.
"Mereka beradaptasi untuk melakukan
aktivitas di siang hari, seperti mencari makan, kawin, dan sebagainya. Dan jika
mereka dipaksa melakukan itu di malam hari, mereka tidak akan sebagus
melakukannya pada siang hari," ujar ahli ekologi Radboud University
Nijmegen, Ana Benitez- Lopez, yang tak terlibat dalam penelitian, kepada The
Independent.
(rna/jor)/
Rina Atriana
Sumber:
https://news.detik.com/internasional/d-4071097/peneliti-manusia-bikin-mamalia-jadi-nokturnal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar