Ketidakstabilan yang terjadi di lingkungan
saat ini, mau tak mau membuat spesies satwa di alam liar harus beradaptasi.
Seperti misalnya yang terjadi pada burung pengicau di hutan hujan tropis. Untuk
bertahan hidup dari kekeringan, mereka memilih membatasi reproduksi. Hal ini
terungkap berkat sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate.
Seperti dikutip dari Phys.org, Selasa
(25/8/2020) kekeringan telah mengancam beberapa bagian planet dan lebih umum
terjadi karena perubahan iklim. Untuk kelangsungan hidup mereka sendiri, burung
pengicau di hutan hujan tropis pun akhirnya memilih untuk mengurangi
bereproduksi. Alasannya, memproduksi telur dan memberi anak burung akan
membutuhkan energi tambahan.
Dalam studinya, peneliti menggunakan data
38 spesies burung dari Venezuela dan Malaysia. Peneliti juga menggunakan data
periode kekeringan di masing-masing negara. Hasilnya, peneliti menemukan
reproduksi 20 burung Malaysia berkurang rata-rata 36 persen. Sementara pada 18
spesies burung Venezuela terjadi penurunan reproduksi pula sebesar 52 persen.
Menariknya, peneliti juga berpendapat bahwa
burung dengan usia lebih panjanglah yang mengalami perlambatan reproduksi
terbesar selama musim kemarau. "Ini mengejutkan karena kami memperkirakan
kekeringan akan mengurangi kelangsungan hidup sampai tingkat tertentu pada
semua spesies," ungkap James Mouton, peneliti dari University of Montana.
Sementara itu, bagi burung dengan masa
hidup lebih pendek terus berkembang biak tetapi juga memiliki kemungkinan kecil
untuk bertahan hidup. Sehingga bisa dikatakan jika penelitian ini menunjukkan
bahwa populasi spesies burung pengicau tropis yang berusia lebih panjang lebih
mampu bertahan terhadap efek kekeringan daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Namun Mouton mengingatkan kekeringan
hanyalah salah satu aspek dari perubahan iklim yang akan menjadi ancaman
potensial bagi populasi burung. Masih ada faktor lainnya seperti perambahan
hutan.
(Monika
Novena)
Sumber:https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/26/110200623/bertahan-dari-kekeringan-burung-pengicau-tropis-pilih-stop-bertelur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar