Jumat, 05 Juli 2019

TERNYATA BURUNG MEMILIKI KEMAMPUAN KOMUNIKASI YANG MIRIP MANUSIA


Cara hewan berkomunikasi telah dianggap sangat berbeda dengan cara manusia berkomunikasi. Namun baru-baru ini seorang peneliti bernama Toshitaka Suzuki dari Universitas Kyoto Jepang menunjukan hasil riset yang menarik, bahwa burung dan manusia ternyata memiliki kemampuan kognitif dalam berkomunikasi yang cenderung sama.
Penelitian tersebut ditempuh berdasarkan kesadaran Suzuki terhadap anggapan umum, bahwa burung menggunakan bentuk bahasa mereka sendiri yang kerap disebut isyarat. Dari situ timbulah pertanyaan, apa yang terjadi dalam pikiran mereka saat mereka berbicara? Mungkinkah bunyi suatu kata dapat membangkitkan gambar dalam benak, seperti yang terjadi pada manusia?

1. Burung memiliki "daya imaji" (Mind's Eye) yang membantu mereka dalam berkomunikasi
Selama beberapa tahun terakhir, Suzuki melakukan serangkaian eksperimen yang menguraikan vokalisasi ( cara berbahasa) burung  jenis Japanase Tits atau Parus Minor, yang masih satu famili dengan burung seperti Chickadees dan Titmice.
Suzuki mengadakan pengujian dengan menyiarkan rekaman bunyi tertentu, berupa desis khusus dari ular kepada burung Parus Minor, melalui speaker yang terpasang di pohon.  Kemudian dia menganalisis tindakan  burung, yang memberikan respon serius kepada tongkat yang digantung di sepanjang batang pohon meniru seekor ular sedang menjalar.
Sebaliknya, ketika Suzuki memancing burung itu dengan panggilan yang bunyinya tidak jelas, dan mengayun-ayunkan tongkat itu tak beraturan, burung tersebut malah tidak mempedulikan tongkatnya.
2. Burung mampu memahami bunyi-bunyi yang mengandung makna, desis seekor ular misalnya
Penelitiannya menghasilkan kesimpulan, bahwa tak ubahnya manusia saat mendengar sebuah kata "ayam" misalnya, kemudian akan secara otomatis timbul rupa atau gambar ayam di dalam benak manusia, burung pun mengalami hal tersebut.
Baru-baru ini Suzuki melaporkannya dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences. "Dengan hanya mendengar bunyi  yang memiliki citra mental, burung menjadi lebih tanggap terhadap objek yang menyerupai ular," tulisnya di PNAS.
Sebelum mendeteksi keberadaan ular, ternyata burung telah lebih dulu membayangkan gambar visual ular dalam benaknya tatkala mendengar bunyi khusus desis dari ular.
Dalam disiplin lmu bahasa (linguistik), hal ini merupakan cara kerja yang serupa dengan 'sintaksis'. Kemampuan manusia untuk menghasilkan atau menemukan sebuah makna dari kata-kata yang saling berhubungan.
3. Semua jenis hewan mungkin juga memiliki kemampuan komunikasi serupa
Temuan Suzuki ini mendapat respon positif dari sejumlah peneliti yang mengkhususkan objeknya pada hawan burung.
Rob Magrath, ahli ekologi perilaku di Universitas Nasional Australia menganggap interpretasi Suzuki sesuai dengan hasil penelitiannya.
"Saya menyukai cara Suzuki menggunakan eksperimen sederhana secara fisik, menggunakan tongkat dan senar, untuk menguji gagasan," kata Magrath.
Demikian pula tanggapan ahli ekologi Christine Sheppard dari American Bird Conservancy. "Sangat menantang untuk merancang eksperimen yang memungkinkan Anda menjawab pertanyaan ini, "Ini sungguh cermat." Ucapnya.
Sheppard mengatakan bahwa masuk akal bagi hewan untuk memiliki 'daya imaji (Mind's Eye) yang bekerja bersamaan dengan komunikasi mereka. Ini memungkinkan mereka merespons ancaman lebih cepat.
Suzuki juga sepakat, dan yakin, bahwa hal ini tidak hanya ditemukan di burung Parus  Minor dan kerabat dekat mereka, tapi juga di banyak burung dan di seluruh komunitas hewan.
https://www.idntimes.com/science/discovery/emajewe/ternyata-burung-memiliki-kemampuan-komunikasi-yang-mirip-manusia-c1c2/full


Tidak ada komentar:

Posting Komentar