Sabtu, 23 November 2013

Lagu-Lagunya Rhoma Irama Dipelajari Sejumlah Negara



Lagu berjudul Mirasantika karya Rhoma Irama saat ini tengah dipelajari dan menjadi rujukan sejumlah kampus atau universitas di seluruh dunia karena dianggap mampu mempengaruhi karakter dan perilaku manusia.
"Ketertarikan kampus-kampus di dunia bermula dari karya Rhoma Irama yang dinilai menggambarkan kenyataan dan tidak hanya sekedar lirik, tapi mampu mengubah karakter seseorang," ujar Ketua Umum DPP "Fans of Rhoma and Soneta" (Forsa), Surya Aka Syahnagra, kepada Antara, Jumat (22/11).
Lagu berjudul Mirasantika adalah tentang minuman keras dan narkotika. Tidak itu saja, sejumlah karya penyanyi yang dijuluki "Raja Dangdut" tersebut juga menjadi bagian dari pelajaran mahasiswa, khususnya jurusan musik. Antara lain berjudul Keramat, Judi, Begadang, Laailaahaillallah dan sebagainya.

Mantan Komisioner KPID Jatim itu mengatakan bahwa Guru Besar Musik pada Pittsburgh University, Amerika Serikat, Prof Andrew Weiintraub, mengakui dunia saat ini tengah mengkaji lagu Rhoma Irama. "Alasannya, lagu karya Rhoma memiliki makna yg mendalam terhadap perilaku manusia secara universal. Itu sulit ditemukan di artis lain di dunia," kata dia menirukan apa yang disampaikan Weiintraub.
Kemudian, lanjut Surya Aka, Andrew menyebut buku karya ilmuwan yang menulis biografi Rhoma Irama dan memberikannya lampirkan contoh buku-buku pelajaran yang termasuk biografi dan analisa lagu Rhoma.
Sejumlah buku dan literatur yang didalamnnya mengupas biografi lirik-lirik karya Rhoma, yakni pertama, karya Broughton, Simon, dan Mark Ellingham tahun 2000 berjudul Rough Guide to World Music. Lalu Volume 2: Latin and North America dengan judul the Caribbean, Asia, and the Pacific (London: Rough Guide).
Buku lainnya, karya Capwell, Charles tahun 2004 berjudul The Music of Indonesia. dan buku In Excursions in World Music, edited by B Nettl, Upper Saddle River (NJ: Pearson Prentice Hall). Ketiga, karya Manuel, Peter tahun 1988 berjudul Popular Musics of the Non-Western World (New York: Oxford).
Kemudian, karya Sutton, R Anderson tahun 2002 berjudul Asia/Indonesia. In Worlds of Music , edited by JT Titon (Belmont, CA: Schirmer, Thomson Learning). Kelima, karya Sweeney, Philip tahun 1991 berjudul The Virgin Directory of World Music (New York: Henry Holt and Company). Lalu, karya Taylor, Timothy tahun 1997 judulnya Global Pop: World Music, World Markets (New York: Routledge). Buku-buku itu bahkan jadi buku wajib di perkuliahan di sana. (Sumber:Antara/republika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar