Rabu, 29 Agustus 2012

SENYUM


“Senyummu terhadap saudaramu merupakan sedekah.” (Riwayat al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad).
     Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) adalah pribadi yang selalu tersenyum.  Diriwayatkan dari jabir dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim, Jabir berkata,”Sejak aku masuk Islam, Rasulullah SAW tidak pernah menghindar dariku.  Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum padaku.”
     Makanya, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk tersenyum kepada saudara mereka.  Ini menunjukkan bahwa aktivitas tersenyum bukanlah hal yang remeh, apalagi sia-sia, bahkan sebaliknya, menunjukkan bahwa tersenyum itu sangat penting.
     Pendapat ini didukung oleh para ahli.  Majalah Psychology Today pernah menurunkan nasihat, dengan tersenyum orang lain yang baru mengenal bakal merasa lebih nyaman untuk melakukan komunikasi.  Dan ketika seseorang tersenyum, betapapun sedang tidak bahagianya orang tersebut, otak mereka akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang tak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi sekaligus juga memberi daya angkat bagi kondisi psikologis seseorang.
     Seorang psikolog Universitas Michigan Prof.James V. McConnel juga mengatakan bahwa, orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, dan menjual dengan lebih efektif, serta mampu membesarkan anak-anak yang lebih bahagia.  Senyum itulah yang mendorong semangat.
     Kesimpulannya, ternyata disamping baik untuk kondisi fifik dan psikis yang bersangkutan, senyuman juga memberikan dampak positif bagi orang lain.  Pantaslah jika Rasulullah SAW menilainya sebagai bentuk sedekah. (Thoriq/Suara Hidayatullah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar