Kesehatan
hutan merujuk pada kondisi ekosistem hutan yang stabil, produktif, dan mampu
menjalankan fungsi ekologisnya secara optimal. Indikator kesehatan hutan
meliputi keanekaragaman hayati, regenerasi alami, struktur tajuk yang berlapis,
kestabilan tanah, hingga ketiadaan gangguan besar. Namun, di berbagai wilayah
tropis seperti Indonesia, keberlangsungan kesehatan hutan menghadapi ancaman
serius dari tekanan ekologi dan sosial, seperti herbivori satwa liar berlebih,
perladangan berpindah yang tak terkendali, dan kebakaran hutan.
1.
Herbivori Satwa Liar: Gangguan Alami yang Dapat Melemahkan Regenerasi
Dalam
ekosistem yang seimbang, herbivori oleh satwa liar seperti rusa, babi hutan,
atau kerbau liar membantu menjaga dinamika vegetasi. Namun, saat tekanan
herbivori menjadi terlalu tinggi, misalnya akibat ledakan populasi satwa
herbivora atau hilangnya predator, terjadi penurunan regenerasi alami pohon,
kerusakan vegetasi bawah, dan terganggunya siklus suksesi hutan. Efek ini
berdampak pada: