Pada mulanya cinta adalah gagasan
tentang bagaimana membahagiakan dan menumbuhkan orang lain. Selanjutnya cinta
adalah kemauan baik yang menjembatani gagasan itu menuju alam kenyataan.
Sisanya adalah kemampuan. Cinta yang hanya berkembang dibatas gagasan dan
kemauan baik akan tampak seperti pohon rindang yang tidak berubah.
Bagian cinta yang pertama dan kedua,
gagasan dan kemauan baik, biasanya terbentuk dari serangkaian penghayatan akan
nilai-nilai luhur kemanusian dan keagamaan tentang kehidupan dan hubungan antar
manusia didalamnya, hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan
alam. Sedalam apa penghayatan itu dalam diri seorang pecinta sedalam itu pula
sumber energi cinta yangada dalam dirinya.
Tapi bagian ketiga dari cinta,
kemampuan, memerlukan latihan dan proses pembelajaran. Kalau kita mau memberi,
kita harus belajar dan berlatih bagaimana memiliki. Kalau kita mau memperhatikan
orang yang kita cintai, kita harus belajar dan berlatih bagaimana bertumbuh
sendiri terlebih dahulu. Begitu seterusnya: memberi, memperhatikan,
menumbuhkan, merawat dan melindungi mengharuskan kita memiliki kemampuan
pribadi untuk melakukan tindakan-tindakan produktif.