Lyre merupakan burung endemik di Australia.
Meski tidak dijumpai di Indonesia, tidak ada salahnya jika kita mengenal lebih
dekat sebagai bagian dari pengayaan khazanah perburungan di jagad ini. Yang
membuat burung ini unik adalah kemampuannya dalam menirukan suara burung
ataupun suara lingkungan di sekitarnya. Misalnya suara peluit, suara gergaji
mesin, suara mobil dan alarm mobil, suara tembakan, suara kamera, suara anjing
menggonggong, bayi menangis, bahkan suara manusia.
Burung lyre merupakan salah satu anggota
keluarga Menuridae, dengan genus Menura. Ada dua spesies lyre yang ditemukan di
Australia, yaitu superb lyrebird (Menura novaehollandiae) dan albert’s lyrebird
(Menura alberti).
Superb lyrebird hidup di wilayah tenggara
Australia, mulai dari Queensland hingga Tasmania. Habitatnya hutan lembab.
Mereka menghabiskan waktunya di permukaan tanah, tetapi di malam hari
bertengger pada batang-batang pohon. Sedangkan habitat albert’s lyrebird di
hutan hujan dan hutan terbuka basah, di selatan timur Queensland hingga
pedalaman Border Ranges dan pesisir barat Ballina.
Spesies yang kita bicarakan hanyalah superb
lyrebird yang terkenal akan kemampuan luar biasanya dalam meniru suara alam dan
suara lingkungan di sekitarnya.
Disebut superb lyrebird atau burung lyre,
karena burung jantan memiliki ekor yang unik. Ekornya bisa dinaikkan hingga di
atas kepalanya, sehingga berbentuk seperti alat musik petik kecapi.
Gerakan tersebut hanya akan ditunjukan
kepada burung betina pada masa musim kawin. Panjang ekor burung jantan bisa
mencapai 60 cm ketika usianya sekitar 8 tahun.
Lyrebird jantan juga terkenal dengan
keindahan tariannya. Untuk menarik perhatian burung betina yang polos
penampilannya, si jantan membuat onggokan-onggokan tanah yang tingginya bisa
mencapai 1 meter.
Ketika si jantan sedang mabuk kepayang, ia
akan naik di atas onggokan tanah bak seorang penyanyi berdiri di atas panggung.
Kemudian ia akan membuka ekor yang akan melengkung ke depan, nyaris menudungi
kepalanya. Setelah itu, dalam usaha untuk mengambil perhatian sang betina,
mulailah ia menyanyi.
Burung lyre memiliki warna bulu dominan
kecokelatan. Meski memiliki sayap dan memiliki kemampuan terbang, mereka jarang
menggunakannya, karena lebih banyak bergerak di dalam hutan dengan kedua
kakinya, baik untuk berlari, melompat, maupun bertengger pada batang-batang
pohon di malam hari untuk beristirahat.
Makanan utama terdiri atas cacing tanah,
laba-laba, kumbang dan serangga. Pada musim berkembang biak, mereka biasanya
membangun sarang di atas permukaan tanah di pinggir jalan setapak atau sungai,
bahkan terkadang mereka membangun sarang di puncak pohon pakis.
Kemampuan luar biasanya dalam menirukan
suara burung lain dan suara lingkungan di sekitarnya terkadang mengilhami
beberapa orang untuk melakukan rekayasa video yang diunggah ke youtube.
Untuk menjaga kelestariannya, Pemerintah
Australia menggunakan gambar burung ini sebagai logo / emblem, bahkan dalam
mata uang mereka.
(Aries
Munandi)
Sumber:
https://omkicau.com/2013/03/09/burung-lyre-pandai-meniru-suara-di-sekitarnya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar