Jujur, saya sering ngeri dengan orang
yang masih bisa mengeluh di tengah tumpukan nikmat, dan masih merasa iri pada
orang lain saat ia sebenarnya telah memiliki segalanya.
Yang saya ngeri adalah, suatu saat Allah
mencabut semua nikmat itu, dan ia baru tersadar bahwa seharusnya ia bersyukur,
bukan mengeluh atau iri.
Kalau kita mau jujur, keluhan hanya
muncul ketika kita fokus pada apa yang tidak kita miliki, betul kan? Nggak
punya idung mancung, nggak punya rumah besar, nggak punya baju branded, nggak
punya anak cowok, nggak punya badan kurus, akhirnya ngeluh mulu.