Ketika
Nabi Muhammad SAW memulai dakwahnya, ia hanya seorang diri. Beberapa tahun
kemudian, tepatnya 23 tahun saat beliau melaksanakan hajjatul wada’, kaum
Muslim telah berjumlah sekitar 100 sampai 125 ribu orang dalam berbagai
riwayat. Dengan jumlah penduduk dunia ketika itu sekitar 100 juta orang, maka
rasio kaum Muslim terhadap penduduk dunia adalah 1 per 1000 orang.
Sekarang,
sekitar 1500 tahun kemudian, jumlah kaum Muslim telah bertumbuh tanpa henti dan
menjadi 1,5 milyar hingga 1,9 milyar. Bayangkanlah bagaimana rasio itu
bertumbuh dari 1 per 1000 menjadi 1 per lima dalam kurun waktu 1500 tahun.
Islam
sebagai agama bekerja dalam skala waktu sejarah, bukan dalam skala waktu
individu atau umat. Ia terus akan bertumbuh hingga tak satu pun jengkal bumi
yang tidak dijangkaunya dan tak satu pun manusia yang tidak mendengar nama
Allah disebutkan. Pertumbuhan berkesinambungan adalah ciri utamanya.
Kesadaran
akan waktu bukan saja menumbuhkan kemampuan berpikir sekuensial dan kesadaran
akan efek akumulasi, tapi juga pada makna pertumbuhan sebagai cara mengukur
kekuatan dan prospek dari sebuah ide atau kerja. Kekuatan substansial dari
sebuah ide atau kerja selalu dapat diukur dari kemampuannya untuk bertumbuh
secara berkesinambungan.
Berapa
banyak ideologi dan gerakan dalam sejarah manusia yang lahir, tumbuh dan mekar
lalu mati dalam kurun waktu yang singkat. Misalnya komunisme. Semula gegap
gempita tentang komunisme sejak awal ia lahir sebagai sebuah ideologi hingga
berkembang pesat dengan dukungan sebuah imperium besar tak sanggup membuatnya
berumur lebih dari satu abad.
Umur
ideologi dan gerakan, apapun bentuknya, selalu ditentukan oleh kekuatan
substansialnya untuk bertumbuh secara berkesinambungan. Sebab ini menentukan
dalam skala waktu apa ideologi dan gerakan itu bekerja. Ideologi dan gerakan
yang tidak punya potensi pertumbuhan berkesinambungan biasanya hanya akan
bekerja dalam skala waktu individu, atau paling jauh, dalam skala waktu
komunitas.
Pertumbuhan
berkesinambungan adalah alat ukur sejarah. Sebab hanya ideologi dan gerakan
yang bekerja dalam skala waktu sejarah yang akan bisa bertumbuh secara
berkesinambungan. Itu sebabnya mengapa Qur’an memberi ruang yang begitu luas
untuk membicarakan sejarah; biar semua kita sadar bahwa hanya ketika kita
bekerja dalam skala waktu sejarah kita punya peluang untuk bertumbuh tanpa henti
(Anis Matta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar