Setiap hewan punya cara masing-masing
menandai daerah kekuasaannya. Ada yang mengencingi daerahnya, atau menggosokkan
badannya di seluruh area agar baunya tertinggal. Burung, menandai daerah dengan
kicauannya.
Gail Buhl, Manajer Program Pendidikan di
Pusat Raptor, di University of Minnesota, mengatakan burung ‘menyanyikan’ lagu
yang sama terus menerus berarti tengah bekerja keras. Ia mengatakan burung
jantan biasanya yang bernyanyi untuk mempertahankan wilayahnya.
“Ini wilayah saya, saya ingin semua
burung, terutama burung jantan lain tahu ini adalah area saya,” kata Buhl
mengartikan isi nyanyian burung jantan.
Jika dalam proses memberitahu wilayah
itu, ada burung betina yang tertarik padanya, burung itu akan semakin diakui
kekuatannya. Soalnya, ada 10 ribu spesies burung yang berbeda di dunia.
Biasanya, burung betinalah yang menentukan pasangan, bukan sebaliknya.
Proses pencarian pasangan ini sama
melelahkannya untuk kedua gender. Ketika sang jantan bernyanyi, dia tak akan
bisa mencari makan, dan suaranya akan menarik perhatian predator. Bagi sang
betina, butuh tenaga untuk mengerami telur dan merawat anak, maka dia harus
yakin betul memilih jantan yang benar.
Saat telur burung menetas, manusia akan
mendengar repetisi kicauan burung. Saat anak burung lapar, mereka akan meminta
makanan kepada orang tuanya. Suara ini mungkin terdengar menyebalkan, tapi
memang begitulah seharusnya. “Ini seperti peringatan untuk memakai sabuk
pengaman, memang dibuat untuk menarik perhatian dan dilakukan dengan cepat,”
kata Buhl.
Selama musim dingin, burung lebih
sedikit berkicau. Biasanya kicauannya hanya untuk memberitahu posisi dan
makanan yang ada di dekat mereka.
Menariknya, seperti manusia dengan
beragam aksen sesuai daerah asal, begitu juga dengan kicauan burung. Burung
yang tinggal di wilayah berbeda, punya aksen yang berbeda pula.
Sumber:
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar