Kehidupan di bumi telah berlangsung
selama lebih dua milyar tahun. Burung
merupakan ciptaan zaman mutakhir. Para
ahli memperkirakan bahwa burung mulai
bercabang dari reptilia kurang lebih 150 juta tahun yang lalu.
Burung tertua yang diketahui dalam
rekaman fosil berasal dari zaman Jura akhir, sekitar 135 tahun yang lalu. Fosil tersebut ditemukan dalam galian di
Solenhofen, Bavaria Jerman tahun 1861. Fosil tersebut dinamakan Archeopteryx (sayap purba). Pada
tahun1887 ditemukan kerangka yang kedua sekitar 15 kilometer dari tempat
tadi. Pada tahun 1956 telah ditemukan
kerangka ketiga.
Archeopteryx mempunyai kepala yang mirip bengkarung, dengan
rahang bergigi. Ekornya ramping dengan
banyak vertebra (tulang belakang) dan kerangkanya mirip kerangka ekor reptilia,
sedangkan tulang sayapnya memiliki ujung tiga jari ramping yang terpisah-pisah
dan bercakar. Dan meskipun mirip reptil
jenis burung ini memiliki bulu, yang membedakannya dengan jelas dengan
reptil. Archeopteryx, diperkirakan tidak
bisa terbang dengan sempurna, berdasarkan bentuk tubuhnya burung ini berlari di
tanah dengan tungkai yang kuat, memanjati batuan, belukar dan pepohonan dengan
bantuan jari sayapnya yang bercakar.
Sayap yang bulat dan ekor yang panjang tetapi agak lebar memberikan
kesan burung ini peluncur yang lepas landas hanya untuk jarak dekat seperti
bajing terbang.
Bersamaan dengan waktu itu (Jura),
percobaan terbang telah dilakukan reptilia dan hasilnya adalah
pterodaktil. Reptilia ini terbang dengan
sayap kulit yang ramping seperti sayap
kelelawar namun pada akhirnya jenis reptil ini tidak lestari.
Zaman kapur (135-70
juta tahun)
Masa ini merupakan masa kelimpahan dan masa
kepunahan pterodaktil. Dan mulai
mengalami masa “burung sejati”. Pada masa
ini, mulai dijumpai jenis burung neornites, yakni burung seperti hesperornis
yang merupakan burung raksasa bergigi mirip burung titihan pada masa kini dan
panjangnya mencapai 1,5 meter. Selain
itu juga dijumpai jenis lain, yaiitu burung ichthyornis, burung laut kecil
mirip dara laut pada zaman sekarang.
Kerangka kedua burung tersebut ditemukan dalam batuan serpih di Kansas. Pada zaman itu juga telah hidup burung lain
yang mirip pecuk dan burung flaminggo yang ditemukan di Skandinavia.
Paleosen dan Eosen (70-40
juta tahun)
Masa sekarang, yang kerap disebut abad
mamalia dan dibedakan dari abad reptilia yang telah tamat dengan punahnya
dinosaurus serta pterosaurus. Bagian
awal masa ini, yakni kala Paleosen dan Eosen (70-40 juta thn yang lalu).
Masa ini merupakan zaman emas dominasi
burung terhadap reptilia. Banyak di antara bangsa burung modern muncul,
termasuk leluhur burung unta, cangak, itik, burung pemangsa, burung mirip
unggas, burung pantai burung hantu dan lain-lain yang masih serba primitif.
Oligosen
dan Miosen, (40-10 juta tahun).
Pada masa ini banyak ditemukan burung
modern yang sangat mirip dengan burung yang ada sekarang. Jika seorang pengamat burung moderen
ditempatkan pada masa ini dan mengamati burung, maka akan dilihatnya banyak
jenis-jenis burng yang tampangnya dikenal, tetapi tidak seekor pun tepat
menyamai burung moderen. Ada juga burung
tertentu yang pada waktu tersebut menemukan jalan buntu yang tidak meninggalkan
turunannya pada masa moderen yaitu burung phorusrhacid yang merupakan burung raksasa
yang kepalanya padat dan hampir sebesar kepala kuda.
Pada masa ini burung mengalami
keanekaragaman yang paling luas. Diperkirakan sekitar 10.750 jenis burung hidup
pada masa ini. Atau hampir seperlima
lebih banyak daripada yang ada sekarang.
Plioesen (10 -2 juta tahun)
Sepanjang masa ini telah muncul banyak
jenis burung yang terbang di atas bumi sampai sekarang. Jenis yang ada pada masa ini dapat dikatakan
jauh lebih purba daripada manusia.
Kala Pleistosen (2-1
juta tahun).
Masa dimana manusia dengan lambat laun
memantapkan kedudukannya dan masa di mana tekanan dan kepunahan mulai terjadi. Ketika
itu masa masa panas dan dingin silih berganti; keadaannya berganti antara abad
es dan masa antar abad es yang nyaman. Lembaran
es yang besar telah memusnahkan banyak tumbuhan sekaligus menyebabkan burung
menjadi tersebar.
Masa kini (zaman
moderen)
Hingga kini jumlah jenis burung di bumi
biasanya ditaksir sekitar 9.000. Jumlah
semua jenis yang punah, menurut keterangan fosil mendekati 1.000. Brodkorb dari Universitas Florida memperkirakan
keseluruhan jenis burung yang ada di dunia selama ini sekitar 154.000 jenis
burung. Burung yang masih hidup sekarang
hanya 17% dari seluruh jumlah itu.
Empat
Burung Fosil Penting
Hesperornis
Hesperornis hidup 90 juta tahun yang
lalu di laut pedalaman Amerika. Rupanya
mirip titihan pecuk modern; kakinya jauh di belakang. Burung ini perenang yang kuat dan tidak mampu
terbang. Paruhnya berderetkan gigi
reptlia yang tajam. Pada masa ini telah muncul
beberapa jenis hesperornis dan yang paling besar sebesar anjing laut kecil.
Diatrima
Diatrima berumur 60 juta tahun dan hidup
di dataran Amerika Utara. Tingginya dua meter dan kepalanya sebesar kepala
kuda. Paruhnya sangat besar dan tajam dan
tungkainya kokoh. Diatrima adalah
pemangsa yang hidup dengan memburu reptlia serta mamalia kecil, mirip sekali dengan
yang dilakukan burung rajawali sekarang.
Forusrhakos
Burung
ini kerabat diatrima dan mempunyai paruh pemangsa tetapi tubuhnya lebih kecil,
kira-kira setinggi manusia. Binatang ini
hidup di Amerika Selatan 25 juta tahun yang lalu, tanpa diganggu mamalia besar
yang kemudian bermunculan di sana. Kemungkinan
besar burung ini berkerabat dengan burung kariama modern yang mirip burung jenjang
di Amerika Selatan.
(Pertemuan
kedua Kuliah Ornitologi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar