Tubuh
adalah aset kehidupan terpenting. Ia adalah kendaraan sebuah gagasan. Jika
kendaraan itu prima, gagasan bisa direalisasikan di alam nyata. Jika kendaraan itu melemah bahkan hancur,
hilanglah sumber produktivitas sang pemuda dalam hidup. Inilah kenyataan yang
diingatkan nabi, “dua nikmat yang paling banyak dilalaikan, yaitu sehat dan
waktu luang”
Kehidupan
yang sehat adalah anugerah pencipta yang tidak akan terbayar apa pun. Mengapa
Allah memberi fasilitas ini? Apakah Kesehatan datang sekedar untuk dinikmati
tanpa isi? Tidak! Kesehatan adalah utang yang harus dibayar dengan kontribusi.
Karena
hidup bagi sang pemuda muslim adalah ruang kerja. Ia adalah ruang ibadah untuk
bekal setelah kematian. Tubuh yang sehat adalah instrument untuk memikul tugas
tugas besar di dunia untuk bekal akhirat.
Tingkat pertanggungjawaban yang akan dituntut Allah akan selalu adil sesuai dengan tingkat Kesehatan yang Allah titipkan. Allah tidak akan menuntut seseorang yang dilahirkan cacat dengan standar tanggung jawab manusia berfisik sempurna. Namun, Allah akan menuntut seseorang bertubuh sempurna jika ia tidak optimal menggunakannya, bahkan jika ia sampai merusak kesehatannya dengan alasan apapun. Oleh karena itu, dalam islam, kesehatan adalah tujuan agung agama.
Setiap
makhluk akan mati. Setiap makhluk selalu menua seperti melati indah yang kian
mengering. Kesempurnaan kondisi awal setiap makhluk akan tergradasi menuju
kelemahan, penuaan, kerusakan hingga kesirnaan, itulah fakta fakta kehidupan
yang tidak mungkin kita tolak, tidak mungkin kita hindari. Oleh karena itu,
yang paling mungkin dilakukan sang pemuda adalah penjagaan yang ketat atas aset
termahal hidupnya, yaitu Kesehatan. Berupa wawasan sehat dan perencanaan pola
hidup sehat. Tanpa dua Langkah ini, aset yang Allah titipkan akan terlalu cepat
hilang dari hidup kita.
Wawasan
kesehatan adalah langkah awal dari jalan hidup sehat. Banyak pemuda jauh dari
kesehatan karena tidak menyadari jalan menjadi sehat. Informasi kesehatan
terlalu melimpah untuk diakses. Tanpa metodologi pembacaan yang baik, sang
pemuda menjadi korban informasi kesehatan yang tidak ilmiah atau medical
hoax. Persaingan bisnis antara perusahaan makanan, penyedia jasa kesehatan,
kebugaran, bahkan kompetisi perusahaan obat mengirring publik pada cara hidup
yang dikendalikan hukum bisnis, bukan standar kesehatan yang bertanggungjawab.
Langkah
teraman adalah membangun wawasan kesehatan dari sumber terpercaya. Misalnya
saja jurnal ilmiah, majalah Kesehatan yang diakui nasional atau konsultasi
dengan dokter dan ahli kesehatan yang mempunyai kualifikasi. Informasi popular
di internet atau video-video tidak selalu jelek dan invalid tapi ia diuji
dengan jeli karena dampak kerusakan kepalsuan informasi Kesehatan terlalu
berbahaya pada nasib kemanusiaan.
Langkah
kedua adalah perencanaan hidup sehat. Menurut konstitusi World Health
Organization (WHO) sehat tidak sekadar bebas dari penyakit cacat. Sehat
juga berarti kondisi fisik, mental dan sosial yang prima.
Target
sehat adalah taget yang tinggi tapi setidaknya, sang pemuda perlu memastikan
bahwa dirinya tidak mengidap penyakit-penyakit berat yang berefek jangka
Panjang. Menurut WHO, jantung iskemik, infeksi saluran pernapasan, diare,
kanker, diabetes, Human Immunodeficiency Virus (HIV), stroke, malaria,
dan turberkulosis adalah penyakit penyakit pembunuh terbanyak di negara maju
ataupun selainnya.
Penyakit
ada yang disebabkan genetika atau kecelakaan. Namun Sebagian besar penyakit
berat seperti jantung, ginjal, paru paru, dan saluran pencernaan adalah efek
dari ketidakseimbangan pola hidup sehat, istirahat, nutrisi dan olahraga.
Pembunuh
terbesar bukanlah makhluk-makhluk buas di kedalaman lautan atau jatuhnya
pesawat dari ketinggian tapi bumbu di meja makan kita. Pembunuh itu adalah
garam dan gula. Diabetes memakan korban 1,5 juta orang ditahun 2012. Di dunia
ini ada total 422 juta org meninggal karena diabetes. Diabetes pun menjadi
faktor obesitas. Sejak tahun 1975, angka obesitas mencapai melonjak tiga kali
lipat di tahun 2016 mencapai angka 1,9 milyar manusia. Sedangkan hipertensi
telah menjadi sebab meninggalnya 7,5 juta manusia tiap tahun.
Para
pemuda yang diberikan keutamaan fisik mungkin merasa tidak memerlukan rencana
hidup sehat. Saat jantung berdetak optimal, paru-paru bertahan dalam aktivitas
berat, mata tajam dan otot kokoh, semuanya bisa membuat sang pemuda berpikir:
inilah jatah kehidupan yang sedang dinikmati dan akan selalu seperti ini.
Kesegaran fisik dan belianya usia menjejali dada sang pemuda dengan harapan
harapan tanpa perhatian dengan Kesehatan. Hingga pada akhirnya terikat belenggu
keputusasaan di masa tua.
Padahal
kehidupan modern, kota besar dan perkantoran semakin membuat fisik para pemuda
minim gerak. Di dunia ini 80% umat manusia tidak melakukan aktivitas fisik yang
mencukupi. Kepasifan inilah penyebab utama serangan jantung, kanker dan
diabetes.
Kekhusuyukan
generasi muda pada aktivitas di depan computer atau game bahkan berdampak tidak
hanya pada fisik tapi kehidupan psikologi dan sosial. The International
Classification of Disease (ICD) memasukkan gaming disorder sebagai
salah satu masalah serius abad ini. Karena membuat seseorang kehilangan daya
control. Kehilangan begitu banyak dimensi kehidupa dan tergantung pada game.
Semua
keberhasilan karir dan kenikmatan hidup tidak akan ternikmati saat
penyakit-penyakit berat menyandera tubuh. Bagai oase jernih yang terkotori
bangkai kehidupan, airnya banyak tapi hanya bisa ditatap. Bahkan pernikahan
tidak akan ternikmati saat sang pemuda mengidap berbagai penyakit karena
rusaknya pola hidup. Oleh karena itu, sang pemuda perlu merancang program sehat
yang komprehensif sesuai dengan profilnya sendiri. Keseimbangan pola makan,
istirahat, olahraga dan porsi kerja adalah variabel hidup sehat yang sangat dibutuhkan.
Perencanaan
itu diawali dengan general check up yang memadai. Untuk
menganalisis kondisi terkini dari tubuh dan semua peluang penyakit yang ada. General
check up adalah strategi preventif paling mendasar bagi sang pemuda yang
berpikir maju kedepan. Karena penyakit-penyakit akibat pola hidup pada
prinsipnya bisa dihindari jika bisa dideteksi dini. General check up
sama sekali tidak ada artinya dibandingkan risiko sakit dan konsekuensi
pengobatan. Setelah sang pemuda mendeteksi semua resiko kesehatan, ia perlu
menyusun pola istirahat, relaksasi, nutrisi dan olahraga.
Perencanaan
hidup masa depan tidak hanya berisi program intelektual dan pembangunan karir
tapi target-target ketat soal jadwal istirahat. Tidak semua memiliki waktu
istirahat ideal, yaitu di awal malam dan bangun awal pagi. Namun kualitas tidur
juga elemen vital yang membutuhkan latihan, suasana kamar, suhu, tingkat
kesunyiaan dan lainnya.
Tidak
ada juga standar baku tidur semua orang dari semua jenis latar belakang
profesi. Namun, ilmu tentang tidur berkualitas perlu dibangun sehingga andaikan
kuantitas tidur terkurangi, ia bisa mengompensasinya dengan kualitas tidur yang
prima.
Nutrisi
pun memerlukan perencanaan yang matang. Karena setiap tipe darah, jenis
kelamin, karakter tubuh membutuhkan jenis gizi yang berbeda. Proses matching
pakaian dan sepatu saja tak jarang penuh pertimbangan. Apalagi makanan yang
menjadi faktor vital yang membentuk kesehatan dan kepribadian, perlu
pertimbangan yang lebih matang.
Halal
hanyalah satu dimensi nilai yang perlu dipenuhi sang pemuda muslim. Kualitas
makanan yang tayyiban adalah dunia lain yang hari ini dipenuhi para expert.
Sang pemuda hanya perlu menyisihkan porsi waktunya untuk membangun pemahaman
akan nutrisi yang tepat untuk diri dan profil kesehatannya dari sumber sumber
terpercaya.
Kesehatan
adalah jalan kehidupan yang membutuhkan panduan ilmu. Ia bukanlah tema sekunder
dalam islam. Ia menempati level tinggi dalam strata maqashid syariah atau
tujuan syariah yaitu menjaga jiwa. Setiap ibadah mahdhah mempunyai fungsi
kesehatan dan pelatihan fisik. Setiap gerakan salat mengandung rahasia
fisologis walau tanpa kita sadari. Begitu pun puasa apalagi haji.
Bahkan
semua hal yang membawa kerusakan kesehatan adalah pelanggaran atas nikmat Allah
yang diberikan. Dengan tegas Quran melarangnya “Janganlah kalian
menjurumuskan diri pada kebinasaan” (Q.S. al Baqarah 195).
(Elvandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar