Capung mungkin makhluk yang berpenampilan
indah dan menarik, tapi jangan salah, mereka sebenarnya predator ganas dengan
rahang tajam, pengelihatan hampir 360 derajat, dan dapat terbang mundur.
Capung merupakan salah satu serangga yang
menghuni planet ini. Mereka telah melalui berbagai tahapan evolusi hingga dapat
menyempurnakan kemampuan terbang dan menjadi makhluk cantik nan menakjubkan.
Berikut ini tujuh fakta seputar capung yang
mungkin akan mengubah pandangan Anda terhadap serangga unik, kuno, dan sangat
bervariasi ini.
1.
Capung dapat mencegat mangsa di udara
Capung bakal menjadi monster menyeramkan
seandainya kita adalah serangga kecil. Mereka bukannya memburu mangsa,
melainkan mencegatnya ketika sedang terbang dengan perhitungan yang cermat.
Capung dapat menilai secara akurat
kecepatan dan lintasan mangsa sehingga dapat menyergapnya dengan cepat dan
efektif. Mereka sangat ahli dalam hal ini, sehingga tingkat keberhasilannya
saat berburu mencapai 95 persen.
2.
Punya rahang yang sangat tajam
Selain strategi berburu yang efektif,
kemampuan capung dalam mencabik-cabik mangsanya juga sangat mengesankan.
Saat mangsa tertangkap, capung akan
memegangnya dengan kaki-kaki mereka, merobek sayapnya agar mangsa tak bisa
melarikan diri dan memenggal kepala mereka dengan rahangnya yang tajam. Semua
itu dilakukan capung di udara, tanpa mendarat sama sekali.
Untungnya, capung tidak bisa menggigit
manusia, karena rahangnya tak cukup kuat untuk melukai kulit kita. Hanya ada
beberapa jenis yang bisa menggigit kita, tapi capung hanya melakukannya sebagai
strategi pertahanan diri.
3.
Si jago terbang
Hanya sedikit hewan yang menyamai kemampuan
terbang capung yang spekatakuler. Capung memiliki dua pasang sayap dengan otot
di antara kepala dan abdomen yang dapat bergerak dengan arah berlainan.
Struktur ini membuat mereka dapat merngubah
sudut sayap masing-masing dan menampilkan ketangkasan terbang yang luar biasa.
Capung dapat terbang ke segala arah,
termasuk menyamping dan mundur, bahkan terbang diam di satu titik selama lebih
dari beberapa menit. Kemampuan menakjubkan inilah yang menjadi rahasia sukses
mereka dalam menyergap mangsa.
Selain itu, capung juga terbang dengan
cepat dan unggul dalam hal daya tahan. Spesies capung Pantala flavescens,
bahkan terbang melintasi lautan selama migrasi, menempuh jarak hingga 11.000
mil dan memecahkan rekor sebagai migrasi serangga terjauh di dunia.
Dengan kecepatan, jarak, daya tahan dan
fleksibilatasnya, capung menjadi salah satu penerbang paling luar biasa di
Planet Bumi.
4.
Penglihatan yang luar biasa
Mata capung mendominasi hampir seluruh
kepala mereka. Capung memiliki mata majemuk yang berisi 30.000 segi,
masing-masing memberikan informasi tentang lingkungan di sekeliling capung.
Sudut pandangnya nyaris mencapai 360
derajat, sehingga memungkinkan mereka untuk melihat serangga kecil dan
menyergapnya sekaligus menghindari tabrakan dengan serangga lain.
Bukan hanya itu, capung juga dapat melihat
dunia dalam warna-warna yang tak bisa kita bayangkan. Kita melihat warna
kombinasi merah biru dan hijau berkat adanya tiga jenis protein sensitif cahaya
berbeda pada mata kita yang disebut opsin.
Sementara capung, memiliki tidak kurang
dari 11 opsin berbeda, dan beberapa spesies memiliki 30 opsin.
5.
Bisa hidup hingga 2 tahun di dalam air
Capung meletakkan telur mereka di air dan
ketika larva muncul, mereka hidup di dalam air hingga lebih dari 2 tahun.
Bahkan di daerah-daerah tertentu, beberapa jenis capung tetap berada dalam
bentuk larva hingga enam tahun.
Mereka berganti kulit sampai 17 kali hingga
akhirnya mereka siap keluar dari air dan bertransformasi menjadi capung yang
sering kita lihat di udara.
Larva capung juga memiliki ketangkasan
menangkap mangsa di dalam air. Makanan mereka sangat bervariasi, sesama larva
capung, larva serangga lain, berudu, bahkan ikan. Benar-benar predator sejati!
6.
Beberapa spesies capung bertelur di air asin
Hanya ada sedikit serangga yang hidup di
lautan. Penjelasan yang mungkin adalah, karena air laut sangat asin dan
sebagian besar serangga mungkin tak akan bisa mentolerirnya. Tapi hal itu bukan
masalah bagi capung.
Beberapa spesies, seperti Erythrodiplax
berenicei dapat menghasilkan keturunan di air yang berkali lipat lebih asin
daripada lautan.
7.
Ada suaka alam untuk capung
Capung membutuhkan perlindungan dari
berbagai perilaku destruktif manusia, seperti polusi dan hilangnya habitat
alami mereka.
The Dragonfly Center, suaka capung pertama
dibangun di Inggris pada 2009 silam. Terletak di Cagar Alam Cambridgeshire,
suaka capung itu diharapkan dapat menghentikan penurunan populasi 42 spesies
capung yang biasa ditemukan di Inggris.
Di Amerika, para pecinta capung dapat
berkunjung ke The Dragonfly Sanctuary Pond di Albuquerque, New Mexico untuk
bertemu langsung dengan beragam spesies capung.
Di Asia, Anda bisa bermain-main dengan
capung berbagai jenis, salah satunya di Dragonfly Nature Park, Shimanto City,
Shikoku, Jepang. Pemerintah Jepang membangun suaka capung untuk melindungi
habitat serangga ini dan keragaman spesiesnya.
Capung berjasa bagi manusia karena mereka
membantu kita mengontrol populasi serangga, seperti nyamuk dan serangga
penggigit lain. Mereka juga menginspirasi kita untuk membuat teknologi mutakhir
berdasarkan kemampuan luar biasanya dalam terbang dan melihat.
Setidaknya, kita dapat membalas budi dengan
mendukung pelestarian habitat capung, sehingga kita bisa melihat keindahan
serangga luar biasa ini lebih lama lagi. (nationalgeographic.co.id)
Sumber:
https://jogja.tribunnews.com/2016/08/27/7-fakta-seputar-capung-yang-menakjubkan?page=all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar