Kegembiraan yang diperoleh seseorang saat
memberi kepada orang lain ternyata lebih banyak dibanding orang yang hanya
menerima. Sains membuktikan hal tersebut melalui studi yang dilakukan peneliti
University of Chicago School of Business, Ed O'Brien.
Eksperimen menunjukkan kebahagiaan mereka
yang lebih sering memberi tak berkurang, bahkan semakin bertambah ketika mereka
bisa memberikan sejumlah kecil bantuan, misalnya uang kepada orang lain. Si
pemberi bahkan mengulangi lagi memberi lebih banyak pada orang lain yang
membutuhkan.
Dalam sebuah percobaan, O'Brien dan
rekan-rekan penelitinya melibatkan 96 mahasiswa. Masing-masing menerima lima
dolar AS per hari selama lima hari. Mereka diminta menghabiskan uang dengan
cara yang persis sama setiap hari, boleh untuk diri sendiri atau untuk orang
lain, misalnya memberi tip di kafe atau bersedekah ke badan amal.
Seluruh peserta diminta melaporkan tingkat
kebahagiaan mereka setiap hari dan dibuatkan polanya. Pada awal penelitian,
seluruh peserta diasumsikan memiliki tingkat kebahagiaan yang sama.
"Mereka yang menghabiskan uang untuk
diri sendiri mengalami penurunan kebahagiaan konsisten setiap hari. Hal berbeda
terjadi pada mereka yang memberikan uang tersebut untuk membantu orang
lain," kata O'Brien, dilansir di Health Day, Rabu (2/1).
Dalam percobaan lain, lebih dari 500
peserta memankan 10 putaran permainan puzzle kata secara online. Mereka yang
menang mendapatkan lima sen per putaran. Uangnya boleh disimpan atau
didonasikan untuk amal.
Kebahagiaan mereka yang menyumbangkan hasil
kemenangan untuk beramal terus bertambah, berbeda dengan kebahagiaan mereka
yang menghabiskan hasil kemenangan untuk diri sendiri. Mereka yang menang untuk
beramal bahkan lebih sering mengulang kemenangan. Temuan ini kemudian
dipublikasikan di Jurnal Psychological Science.
(Mutia
Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah)
https://trendtek.republika.co.id/berita/trendtek/sains-trendtek/19/01/02/pkovo2366-sains-buktikan-orang-yang-banyak-memberi-lebih-bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar