Hidup dengan permasalahannya
bagaikan mendaki gunung terjal dan berliku. Dapat atau tidaknya kita
menaklukkannya akan sangat tergantung pada paradigma dan pilihan sikap kita
masing-masing. Apakah kita
akan memilih menyerah bahkan sebelum mendaki, atau tetap mendaki beramai-ramai
dan berhenti ketika telah menemukan tempat yang nyaman, atau tetap terus
mendaki bersama segelintir orang dari puncak yang satu ke puncak yang lain. Dari gunung yang
satu ke gunung berikutnya.
Surga dan kenikmatan hari akhir juga
seperti gunung yang bertingkat-tingkat. Untuk mencapainya seperti mendaki
gunung. Mungkin ada yang merasa cukup
puas di kakinya saja, di lerengnya atau tetap berusaha sekuat daya dan
kreatifitas untuk menggapai puncaknya.
Semuanya adalah pilihan. Dan setiap
pilihan memiliki resiko dan hasilnya masing-masing. Tinggal seberapa besar kita
memiliki nyali untuk memilih: Menjadi Quitters? (golongan yang cepat menyerah
pada/menghindar dari tantangan?) Menjadi Campers? (Mendaki dan kemudian
berhenti ketika merasa sudah cukup nyaman dengan sebuah situasi/ mencintai
status quo) Atau mejadi Climbers? (Terus mendaki dan mendaki, hingga puncak pun
terlalui). Aku bertanya dalam hati: Yang
manakah diriku?
(Azimah Rahayu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar