Perkembangan teknologi kian mempermudah
seseorang mengakses informasi. Namun ternyata, hal ini tidak selalu berdampak
positif bagi kejiwaan.
Dokter Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Umum
Pemerintah (RSUP) Sardjito, Carla Raymondalexas Marchira mengatakan, kemudahan
tersebut dapat menyebabkan Cyberchondria. Gangguan kejiwaan ini timbul ketika
seseorang memikirkan kesehatan dirinya, dan mencoba mendiagnosa sendiri melalui
informasi yang diperoleh di media internet.
Carla mengatakan, kasus cyberchondria sudah
mulai ditemukan di Indonesia. Hal ini tentu menjadi hal yang perlu mendapat perhatian
karena berakibat pada gangguan mental seseorang.
Carla menyebut, cyberchondria menjadi
berbahaya karena seseorang mencoba mendiagnosa penyakitnya sendiri dengan
informasi yang tidak lengkap. "Jangan membaca informasi sepotong-sepotong
akan membuat over diagnosis," kata Carla.
Ia menyebut, efek dari diagnosa diri
sendiri secara berlebihan ini cukup berbahaya. Sebab, dapat menyebabkan
seseorang tersebut memiliki gangguan kecemasan.
Bahkan, akan membuat pola tidur seseorang tidak sehat karena kurangnya
waktu tidur. Hal ini disebabkan dada yang berdebar-debar karena diagnosa yang
dilakukan sendiri.
"Orang tersebut justru akan merasa
sakit yang dibuat-buat dan memiliki gangguan kecemasan sehingga dia merasa
perlu diobati," lanjutnya.
Carls menjelaskan, dalam mendiagnosa sebuah
penyakit, tidak bisa dilakukan secara spontan ketika sakit mulai dirasakan.
Diagnosa harus memiliki jangka waktu, serta ada kriteria tertentu yang harus
dipenuhi terlebih dahulu.
"Lebih dari itu, seseorang dapat
mengkonsumsi obat yang salah serta menyebarkan informasi yang tidak benar
kepada orang lain," katanya.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat
dapat membekali diri dengan pemahaman yang komprehensif terkait gangguan
mental. Ia juga menyarankan agar memeriksakan diri kepada ahlinya jika
mengalami gangguan kesehatan.
"Ketika mengalami gangguan kesehatan
disarankan bertemu langsung dengan ahlinya dan tidak serta-merta melakukan
diagnosa terhadap diri sendiri," ujarnya.
(Silvy
Dian Setiawan/Nora Azizah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar