Ayam jantan berkokok dalam siklus harian
yang dikenal sebagai ritme sirkadian. Ini adalah ritme biologis pada hewan,
yang mengikuti siklus siang dan malam.
Buku 'Kisah 1001 Fakta Sains Tersuper di
Dunia' menjelaskan, ayam jantan berkokok
karena memiliki jam internal yang membantunya mendahului terbitnya matahari.
Kokok ayam jantan saat matahari terbit sebenarnya adalah suatu cara untuk
membangun kekuasaan wilayahnya dan mengawali berburu makanan sehari-hari.
Ketika ayam berkokok, ia mengirimkan sinyal
ke ayam jantan lainnya bahwa jika melanggar, berarti mereka minta berkelahi.
Namun, jika satu ayam jantan tetangga memiliki jam internal yang telah diatur
sedikit lebih awal, maka hal ini dapat mengundang ayam jantan lain untuk
berkokok lebih awal juga.
Selain memiliki keunikan dengan cara
berkokok setiap pagi, ternyata ayam memiliki kemampuan melihat warna lebih baik
ketimbang manusia.
Peneliti menyebutkan penglihatan warna
turun ke mata yang terorganisir dengan baik secara struktural. Mereka memetakan
lima jenis reseptor cahaya di mata ayam.
Peneliti menemukan reseptor diletakkan di
mosaik interwoven yang memaksimalkan kemampuan ayam untuk melihat banyak warna
di bagian manapun di retinanya – struktur penginderaan ringan di bagian
belakang mata.
“Berdasarkan analisis ini, ayam dengan
jelas setingkat lebih dari kita dalam hal penglihatan warna,” kata penulis
studi Dr. Joseph C. Corbo dari Washington University School of Medicine di St.
Louis, Mo.
“Organisasi reseptor warna di retina ayam
sangat melebihi yang terlihat di kebanyakan retina lainnya dan tentu saja
dibanding sebagian besar retina mamalia," terangnya.
Menurut Corboo ayam kemungkinan menerima
penglihatan warna yang luar biasa ini karena tidak menghabiskan periode
evolusioner dalam kegelapan. Penglihatan malamnya sendiri bergantung pada
fotoreseptor light-sensitive pada retina yang disebut rod. Sementara
penglihatan siang harinya bergantung pada reseptor yang disebut cone.
(Ahmad
Luthfi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar