Ikan Gelodok adalah jenis ikan yang bisa
merangkak naik ke darat atau bertengger pada akar-akar pohon bakau. Karena
kemampuan ini, ikan glodok disebut juga ikan tembakul. Ikan ini hidup di zona
pasang surut di lumpur pantai yang ada pohon-pohon bakaunya. Gelodok/tembakul
adalah jenis ikan dari beberapa marga yang termasuk ke dalam anak suku
Oxudercinae. Ikan-ikan ini senang melompat-lompat ke daratan, terutama di
daerah berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan bakau ketika air surut.
Nama-nama lainnya adalah timpakul, tempakul, gelodok, belodok, belodog, atau
blodog, atau belacak (bahasa Melayu), gabus laut, lunjat, dan mudskipper
(bahasa Inggris). Ikan Gelodok/tembakul hanya dijumpai di pantai-pantai
beriklim tropis dan subtropis di wilayah Indo-Pasifik sampai ke pantai Atlantik
Benua Afrika. Ikan ini termasuk ikan yang paling tahan terhadap kerusakan
lingkungan hidup dan dapat tetap hidup dalam kondisi yang memprihatinkan
sekalipun.
Morfologi Ikan
Tembakul
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Perciformes
Famili :
Gobiidae
Subfamili :
Oxudercinae
Genus :
Periothalamus
Spesies :
Periothalamus sp.
Ikan gelodok yang tergolong anggota Famili
Gobidae Subfamili Oxudercinae terbagi menjadi 10 genus dan 35 spesies yang
sebagian besar terdistribusi di wilayah Indo-Pasific dan Oceania. Anggota
Subfamili Oxudercinae ini mempunyai beberapa perbedaan dan persamaan struktur
tubuh serta pola hidup di daerah terestrial dan di daerah akuatik. Spesies ikan
gelodok yang masuk anggota Genus Boleophthalmus, Periophthalmodon,
Periophthalmus, dan Scartelaos, disebut sebagai Mudskippers karena mempunyai
beberapa karakteristik seperti kehidupan amfibi yaitu pada alat penglihatan,
alat pernapasan dan pergerakan di darat. Ikan gelodok juga disebut sebagai
Amphibious Fish karena sejarah hidupnya mampu berada di dalam dan di luar air.
Periophthalmus variabilis dan
Boleophthalmus boddarti adalah jenis Mudskippers yang mempunyai kemampuan untuk
berjalan, memanjat dan melenting ketika berada di darat. Ikan ini menggunakan
sirip pektoral, sirip pelvik dan sirip kaudal sebagai alat gerak ketika berada
di darat dan di air. Habitat yang berbeda tentu mempengaruhi pola adaptasi dan
struktur sirip yang berbeda pada ikan gelodok. Pada daerah akuatik didominasi
oleh adanya tekanan air sedangkan di daerah terestrial didominasi oleh adanya
tekanan gravitasi. Terdapat pola atau struktur tertentu 2 pada sirip pelvik
ikan gelodok untuk menyesuaikan habitat tersebut supaya dapat bergerak dengan
baik.
Morfologi dan bentuk muka ikan ini
sangatlah khas. Kedua matanya menonjol di atas kepala seperti mata kodok, wajah
yang dempak, dan sirip-sirip punggung yang terkembang menawan. Badannya bulat
panjang seperti torpedo, sementara sirip ekornya membulat. Panjang tubuh
bervariasi mulai dari beberapa sentimeter hingga mendekati 30 cm. Keahlian yang
dimiliki ikan yang satu ini, selain dapat bertahan hidup lama di daratan (90%
waktunya dihabiskan di darat), ikan gelodok dapat memanjat akar-akar pohon
bakau, melompat jauh, dan ‘berjalan’ di atas lumpur. Sebenarnya kaki yang
dimiliki ikan glodok ini adalah sirip dadanya yang telah mengalami adaptasi,
sehingga menjadi kuat, dan bisa digunakan untuk berjalan di lumpur mangrove.
Pangkal sirip dadanya berotot kuat, sehingga sirip ini dapat ditekuk dan
berfungsi seperti lengan untuk merayap, merangkak dan melompat.
Daya bertahan di daratan ini didukung pula
oleh kemampuannya bernafas melalui kulit tubuhnya dan lapisan selaput lendir di
mulut dan kerongkongannya, yang hanya bisa terlaksana dalam keadaan lembab.
Oleh sebab itu glodok setiap beberapa saat perlu mencelupkan diri ke air untuk
membasahi tubuhnya. Ikan gelodok Periophthalmus koelreuterisetiap kalinya bisa
bertahan sampai 7-8 menit di darat, sebelum masuk lagi ke air. Di samping itu,
gelodok juga menyimpan sejumlah air di rongga insangnya yang membesar, yang
memungkinkan insang untuk selalu terendam dan berfungsi selagi ikan itu
berjalan-jalan di daratan. Yang menarik ketika berenang, kedua mata ikan glodok
ini tetap muncul di permukaan mirip periskop kapal selam dan kedua matanya
mampu bergerak secara independent, jadi yang satu bisa melihat ke kiri dan yang
lainnya bisa melihat ke kanan pada saat bersamaan. Selain itu, juga karena
berada di luar rongga kepala, mata yang mereka miliki mampu melihat ke segala
arah alias dapat berputar 360 derajat.
Hidup di wilayah pasang surut, gelodok
biasa menggali lubang di lumpur yang lunak untuk sarangnya. Lubang ini bisa
sangat dalam dan bercabang-cabang, berisi air dan sedikit udara di ruang-ruang
tertentu. Ketika air pasang naik, gelodok umumnya bersembunyi dilubang-lubang
ini untuk menghindari ikan-ikan pemangsa yang berdatangan. Bila air surut ikan
glodok banyak terlihat keluar dari air, merangkak atau melompat lompat di atas
lumpur dan jika air pasang ia masuk ke hutan bakau, baru turun kembali ke
lumpur-lumpur pantai bila air telah surut atau ia bersembunyi pada
lubang-lubang sarangnya.
Perilaku ikan gelodok yang mampu berada di
darat dan di air menyebabkan ikan ini memerlukan struktur alat gerak khusus
yang tersusun atas tulang, otot dan persendian yang mampu menunjang
pergerakannya. Sirip pektoral ikan gelodok memiliki otot yang berbeda
dibandingkan otot pada ikan lainnya. Contohnya pada sirip pektoral mudskipper,
otot abduktor superficialis terbagi menjadi dua bagian dengan salah satu
berinsertio pada jari-jari sirip dorsal dan yang lainnya berinsertio pada
jari-jari sirip ventral (pelvik). Adanya otot ini menyebabkan mudskipper mampu
mengontrol dan menggerakkan sirip pektoralnya secara fleksibel ketika bergerak
di darat.
Ikan gelodok ketika di darat mempunyai 2
aktifitas, yaitu bergerak di lumpur dengan loncatan pendek dimana kedua sirip
pektoralnya mengayun kedepan sementara tubuhnya mempertahankan posisi kaku, dan
aktifitas yang khas yaitu mampu memanjat akar maupun batu dengan bantuan sirip
pelviknya yang memegangi badan melawan gravitasi. Gerakan ini menghasilkan daya
hisap (sucker) sementara sirip pektoralnya menjangkau dan menarik tubuhnya
keatas (memanjat).
Pernapasan pada ikan gelodok adalah dengan
insang tetapi telah disesuaikan untuk bisa digunakan di darat. Ini dilakukan
dengan memerangkap air di rongga insang dengan caramenutup rapat mulut dan
tutup insang. Ia bisa berada lama di darat selama air di bawahnyamasih
mengandung oksigen. Kalau oksigennya habis ia harus segera mencari air segar
lagidan proses yang sama terulang lagi. Selain dengan insang, ikan gelodok juga
mempunyaikulit yang banyak sekali saluran-saluran darahnya hingga diduga
pengambilan oksigen lewatkulit bisa pula terjadi. Dalam keadaan terpaksa
gelodok mampu berada di luar air sampai beberapa jam.
Jika merasa terancam bahaya, gelodok
umumnya segera menceburkan diri ke dalamlair atau bersembunyi ke dalam lubang
sarangnya. Makanan ikan gelodok terdiri dari berbagai ragam hewan, baik yang
hidup di darat maupun di air. Meskipun ia tergolong karnivora tetapi dalam isi
perutnya kadang-kadang terdapat juga potongan-potongan daun.
Sumber:
https://www.dunia-perairan.com/2017/04/ikan-gelodok-tembakul-periothalamus-sp.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar