Minggu, 18 Agustus 2024

KESEHATAN PEMUDA

Tubuh adalah aset kehidupan terpenting. Ia adalah kendaraan sebuah gagasan. Jika kendaraan itu prima, gagasan bisa direalisasikan di alam nyata.  Jika kendaraan itu melemah bahkan hancur, hilanglah sumber produktivitas sang pemuda dalam hidup. Inilah kenyataan yang diingatkan nabi, “dua nikmat yang paling banyak dilalaikan, yaitu sehat dan waktu luang”

Kehidupan yang sehat adalah anugerah pencipta yang tidak akan terbayar apa pun. Mengapa Allah memberi fasilitas ini? Apakah Kesehatan datang sekedar untuk dinikmati tanpa isi? Tidak! Kesehatan adalah utang yang harus dibayar dengan kontribusi.

Karena hidup bagi sang pemuda muslim adalah ruang kerja. Ia adalah ruang ibadah untuk bekal setelah kematian. Tubuh yang sehat adalah instrument untuk memikul tugas tugas besar di dunia untuk bekal akhirat.

Tingkat pertanggungjawaban yang akan dituntut Allah akan selalu adil sesuai dengan tingkat Kesehatan yang Allah titipkan. Allah tidak akan menuntut seseorang yang dilahirkan cacat dengan standar tanggung jawab manusia berfisik sempurna. Namun, Allah akan menuntut seseorang bertubuh sempurna jika ia tidak optimal menggunakannya, bahkan jika ia sampai merusak kesehatannya dengan alasan apapun. Oleh karena itu, dalam islam, kesehatan adalah tujuan agung agama.

Setiap makhluk akan mati. Setiap makhluk selalu menua seperti melati indah yang kian mengering. Kesempurnaan kondisi awal setiap makhluk akan tergradasi menuju kelemahan, penuaan, kerusakan hingga kesirnaan, itulah fakta fakta kehidupan yang tidak mungkin kita tolak, tidak mungkin kita hindari. Oleh karena itu, yang paling mungkin dilakukan sang pemuda adalah penjagaan yang ketat atas aset termahal hidupnya, yaitu Kesehatan. Berupa wawasan sehat dan perencanaan pola hidup sehat. Tanpa dua Langkah ini, aset yang Allah titipkan akan terlalu cepat hilang dari hidup kita.

Wawasan kesehatan adalah langkah awal dari jalan hidup sehat. Banyak pemuda jauh dari kesehatan karena tidak menyadari jalan menjadi sehat. Informasi kesehatan terlalu melimpah untuk diakses. Tanpa metodologi pembacaan yang baik, sang pemuda menjadi korban informasi kesehatan yang tidak ilmiah atau medical hoax. Persaingan bisnis antara perusahaan makanan, penyedia jasa kesehatan, kebugaran, bahkan kompetisi perusahaan obat mengirring publik pada cara hidup yang dikendalikan hukum bisnis, bukan standar kesehatan yang bertanggungjawab.

Langkah teraman adalah membangun wawasan kesehatan dari sumber terpercaya. Misalnya saja jurnal ilmiah, majalah Kesehatan yang diakui nasional atau konsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan yang mempunyai kualifikasi. Informasi popular di internet atau video-video tidak selalu jelek dan invalid tapi ia diuji dengan jeli karena dampak kerusakan kepalsuan informasi Kesehatan terlalu berbahaya pada nasib kemanusiaan.

Langkah kedua adalah perencanaan hidup sehat. Menurut konstitusi World Health Organization (WHO) sehat tidak sekadar bebas dari penyakit cacat. Sehat juga berarti kondisi fisik, mental dan sosial yang prima.

Target sehat adalah taget yang tinggi tapi setidaknya, sang pemuda perlu memastikan bahwa dirinya tidak mengidap penyakit-penyakit berat yang berefek jangka Panjang. Menurut WHO, jantung iskemik, infeksi saluran pernapasan, diare, kanker, diabetes, Human Immunodeficiency Virus (HIV), stroke, malaria, dan turberkulosis adalah penyakit penyakit pembunuh terbanyak di negara maju ataupun selainnya.

Penyakit ada yang disebabkan genetika atau kecelakaan. Namun Sebagian besar penyakit berat seperti jantung, ginjal, paru paru, dan saluran pencernaan adalah efek dari ketidakseimbangan pola hidup sehat, istirahat, nutrisi dan olahraga.

Pembunuh terbesar bukanlah makhluk-makhluk buas di kedalaman lautan atau jatuhnya pesawat dari ketinggian tapi bumbu di meja makan kita. Pembunuh itu adalah garam dan gula. Diabetes memakan korban 1,5 juta orang ditahun 2012. Di dunia ini ada total 422 juta org meninggal karena diabetes. Diabetes pun menjadi faktor obesitas. Sejak tahun 1975, angka obesitas mencapai melonjak tiga kali lipat di tahun 2016 mencapai angka 1,9 milyar manusia. Sedangkan hipertensi telah menjadi sebab meninggalnya 7,5 juta manusia tiap tahun.

Para pemuda yang diberikan keutamaan fisik mungkin merasa tidak memerlukan rencana hidup sehat. Saat jantung berdetak optimal, paru-paru bertahan dalam aktivitas berat, mata tajam dan otot kokoh, semuanya bisa membuat sang pemuda berpikir: inilah jatah kehidupan yang sedang dinikmati dan akan selalu seperti ini. Kesegaran fisik dan belianya usia menjejali dada sang pemuda dengan harapan harapan tanpa perhatian dengan Kesehatan. Hingga pada akhirnya terikat belenggu keputusasaan di masa tua.

Padahal kehidupan modern, kota besar dan perkantoran semakin membuat fisik para pemuda minim gerak. Di dunia ini 80% umat manusia tidak melakukan aktivitas fisik yang mencukupi. Kepasifan inilah penyebab utama serangan jantung, kanker dan diabetes.

Kekhusuyukan generasi muda pada aktivitas di depan computer atau game bahkan berdampak tidak hanya pada fisik tapi kehidupan psikologi dan sosial. The International Classification of Disease (ICD) memasukkan gaming disorder sebagai salah satu masalah serius abad ini. Karena membuat seseorang kehilangan daya control. Kehilangan begitu banyak dimensi kehidupa dan tergantung pada game.

Semua keberhasilan karir dan kenikmatan hidup tidak akan ternikmati saat penyakit-penyakit berat menyandera tubuh. Bagai oase jernih yang terkotori bangkai kehidupan, airnya banyak tapi hanya bisa ditatap. Bahkan pernikahan tidak akan ternikmati saat sang pemuda mengidap berbagai penyakit karena rusaknya pola hidup. Oleh karena itu, sang pemuda perlu merancang program sehat yang komprehensif sesuai dengan profilnya sendiri. Keseimbangan pola makan, istirahat, olahraga dan porsi kerja adalah variabel hidup sehat yang sangat dibutuhkan.

Perencanaan itu diawali dengan general check up yang memadai. Untuk menganalisis kondisi terkini dari tubuh dan semua peluang penyakit yang ada. General check up adalah strategi preventif paling mendasar bagi sang pemuda yang berpikir maju kedepan. Karena penyakit-penyakit akibat pola hidup pada prinsipnya bisa dihindari jika bisa dideteksi dini. General check up sama sekali tidak ada artinya dibandingkan risiko sakit dan konsekuensi pengobatan. Setelah sang pemuda mendeteksi semua resiko kesehatan, ia perlu menyusun pola istirahat, relaksasi, nutrisi dan olahraga.

Perencanaan hidup masa depan tidak hanya berisi program intelektual dan pembangunan karir tapi target-target ketat soal jadwal istirahat. Tidak semua memiliki waktu istirahat ideal, yaitu di awal malam dan bangun awal pagi. Namun kualitas tidur juga elemen vital yang membutuhkan latihan, suasana kamar, suhu, tingkat kesunyiaan dan lainnya.

Tidak ada juga standar baku tidur semua orang dari semua jenis latar belakang profesi. Namun, ilmu tentang tidur berkualitas perlu dibangun sehingga andaikan kuantitas tidur terkurangi, ia bisa mengompensasinya dengan kualitas tidur yang prima.

Nutrisi pun memerlukan perencanaan yang matang. Karena setiap tipe darah, jenis kelamin, karakter tubuh membutuhkan jenis gizi yang berbeda. Proses matching pakaian dan sepatu saja tak jarang penuh pertimbangan. Apalagi makanan yang menjadi faktor vital yang membentuk kesehatan dan kepribadian, perlu pertimbangan yang lebih matang.

Halal hanyalah satu dimensi nilai yang perlu dipenuhi sang pemuda muslim. Kualitas makanan yang tayyiban adalah dunia lain yang hari ini dipenuhi para expert. Sang pemuda hanya perlu menyisihkan porsi waktunya untuk membangun pemahaman akan nutrisi yang tepat untuk diri dan profil kesehatannya dari sumber sumber terpercaya.

Kesehatan adalah jalan kehidupan yang membutuhkan panduan ilmu. Ia bukanlah tema sekunder dalam islam. Ia menempati level tinggi dalam strata maqashid syariah atau tujuan syariah yaitu menjaga jiwa. Setiap ibadah mahdhah mempunyai fungsi kesehatan dan pelatihan fisik. Setiap gerakan salat mengandung rahasia fisologis walau tanpa kita sadari. Begitu pun puasa apalagi haji.

Bahkan semua hal yang membawa kerusakan kesehatan adalah pelanggaran atas nikmat Allah yang diberikan. Dengan tegas Quran melarangnya “Janganlah kalian menjurumuskan diri pada kebinasaan” (Q.S. al Baqarah 195).

(Elvandi) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar