Tak hanya manusia, semua makhluk hidup
selalu melakukan komunikasi. Salah
satunya burung. Teori tentang komunikasi burung ini diungkapkan Charles Darwin. Setelah lebih dari 150 tahun, teori Charles
Darwin tentang sayap burung tersebut dibenarkan oleh para ilmuwan. Dulu, Darwin
mengatakan bahwa fungsi sayap burung tidak hanya untuk terbang, tetapi juga
berguna untuk berkomunikasi satu sama lain.
Akhirnya, para peneliti modern belum lama
ini sepakat dengan gagasan itu dan membenarkannya. Mereka menyempaikan hal ini
setelah meneliti tentang kepakan sayap merpati jambul. Penelitian pada merpati, membuktikan bahwa
burung memberi kode untuk kawanannya dengan menggunakan suara dari sayap saat
terbang.
Sebelumnya diduga bahwa hal itu merupakan
efek samping dari penerbangan. Namun ternyata, burung-burung ini memiliki
maksud. Mereka menggunakan bulu kedelapan pada sayap utama sebagai isyarat
adanya bahaya. Sampai sekarang, sebagian
besar penelitian tentang komunikasi burung lebih fokus pada suara burung dan
mengecualikan bagian lainnya.
"Tapi penemuan baru ini membuktikan
bahwa merpati menggunakan bulu sebagai pertanda," ujar para peneliti dari
Universitas Negeri Australia, yang membuat penelitian ini seperti dilansir dari
Telegraph, Jumat (10/11/2017).
Peneliti ingin memastikan apakah suara yang
dihasilkan dari kepakan sayap adalah bentuk isyarat. Untuk itu, mereka
merekamnya dalam video berkecepatan tinggi dan melakukan rekayasa digital untuk
mengidentifikasi bulu.
Dari sini para peneliti menemukan bahwa
bulu kedelapan pada sayap utama yang sangat sempit itu dapat menghasilkan nada
yang berbeda saat dikepakkan. Suara juga akan berubah saat burung mengepakkan sayapnya
lebih kencang. Saat mereka merasa ada bahaya, mereka akan melarikan diri dengan
membuat suara yang lebih tinggi.
Percobaan ini menunjukkan bahwa bulu
kedelapan pada sayap utama bertanggung jawab atas nada tinggi. Sementara nada
rendah dihasilkan dari bulu kesembilan pada sayap utama. Saat peneliti
memainkan suara sayap (lewat video rekaman) ke merpati lain, burung-burung akan
melarikan diri saat mendengar suara bulu kedelapan sayap utama.
Tapi, ketika peneliti memainkan suara sayap
burung dengan bulu kedelapan dihapus, burung-burung ini seringkali hanya
melihat sekeliling dan terbang dengan kecepatan standar, tidak mempercepat
penerbangan. " Burung memiliki suara yang begitu menonjol. Kita telah
mengabaikan suara instrumental mereka yang sangat kompleks," kata pemimpin
penelitian ini, Robert Magrath.
Gloria
Setyvani Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar