Tumbuhan mengikuti aturan yang diatur dalam International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants (ICN), sedangkan hewan, termasuk burung, mengikuti International Code of Zoological Nomenclature (ICZN). Kedua kode ini berkembang secara terpisah dalam tradisi botani dan zoologi, sehingga menghasilkan perbedaan bentuk dan struktur nama-nama taksonomi. Dalam konteks tumbuhan, akhiran -ceae berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak feminin dan secara harfiah berarti "keluarga dari" atau "kelompok yang termasuk dalam." Nama-nama famili tumbuhan biasanya dibentuk dari nama genus utama yang mewakili kelompok tersebut, lalu ditambahkan akhiran -ceae. Sebagai contoh, nama Poaceae berasal dari genus Poa, yang menunjukkan bahwa famili tersebut mencakup semua spesies yang terkait erat dengan genus tersebut.
Nur Mallo Junior
Rabu, 16 Juli 2025
MENGAPA NAMA FAMILI TUMBUHAN BERAKHIRAN -CEAE DAN FAMILI BURUNG BERAKHIRAN -IDAE?
Kamis, 26 Juni 2025
EFEKTIVITAS KOMBINASI POWERPOINT DAN BLOGSPOT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi informasi telah membawa dampak signifikan terhadap dunia pendidikan,
termasuk dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Salah satu
tantangan utama dalam pembelajaran masa kini adalah bagaimana menciptakan
pengalaman belajar yang menarik, mudah dipahami, dan berkelanjutan di luar
kelas. Dalam konteks ini, pemanfaatan media pembelajaran menjadi sangat
penting. Selama ini, saya menggunakan Microsoft PowerPoint sebagai media utama
dalam proses perkuliahan, dan Blogspot sebagai media pendukung. Kombinasi ini
terbukti masih relevan dan cukup efektif dalam menunjang proses pembelajaran
mahasiswa.
PowerPoint
sebagai Media Presentasi Interaktif dan Dinamis
Microsoft PowerPoint telah lama menjadi media presentasi favorit dalam dunia pendidikan. Salah satu kekuatannya adalah sifatnya yang familiar dan mudah digunakan oleh hampir semua kalangan pendidik maupun mahasiswa. Sebagian besar perangkat komputer atau laptop telah memiliki aplikasi ini secara default, sehingga tidak memerlukan langganan tambahan atau pembelian terpisah untuk digunakan dalam pembelajaran.
KONFLIK MANUSIA DAN SATWA LIAR DI INDONESIA: TANTANGAN EKOLOGI DAN STRATEGI KONSERVASI
Pendahuluan
Indonesia
dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas dengan kekayaan satwa liar
yang sangat tinggi. Namun, pertumbuhan populasi manusia yang pesat, perubahan
tutupan lahan, serta eksploitasi sumber daya alam telah mendorong terjadinya
peningkatan interaksi negatif antara manusia dan satwa liar. Konflik ini sering
kali berujung pada kerugian ekonomi, ancaman keselamatan manusia, dan penurunan
populasi satwa liar yang dilindungi.
Faktor
Ekologis Pemicu Konflik
Dalam
perspektif ekologi, konflik manusia dan satwa liar muncul akibat gangguan
terhadap keseimbangan ekosistem. Beberapa faktor utama penyebab konflik
meliputi:
- Fragmentasi dan Hilangnya Habitat
Konversi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman memaksa satwa liar keluar dari habitat aslinya. Misalnya, gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) sering masuk ke lahan pertanian warga akibat berkurangnya pakan alami di hutan yang telah terbuka.
Senin, 02 Juni 2025
MENJAGA KESEHATAN HUTAN: TANTANGAN DARI HERBIVORI SATWA LIAR, PERLADANGAN BERPINDAH, DAN KEBAKARAN HUTAN
1.
Herbivori Satwa Liar: Gangguan Alami yang Dapat Melemahkan Regenerasi
Dalam ekosistem yang seimbang, herbivori oleh satwa liar seperti rusa, babi hutan, atau kerbau liar membantu menjaga dinamika vegetasi. Namun, saat tekanan herbivori menjadi terlalu tinggi, misalnya akibat ledakan populasi satwa herbivora atau hilangnya predator, terjadi penurunan regenerasi alami pohon, kerusakan vegetasi bawah, dan terganggunya siklus suksesi hutan. Efek ini berdampak pada:
Sabtu, 31 Mei 2025
STRATEGI REPRODUKSI R DAN K SEBAGAI DASAR DALAM PENGELOLAAN SATWA LIAR
Strategi
r: Kelangsungan melalui Kuantitas
Spesies dengan strategi r (diambil dari simbol r dalam model pertumbuhan populasi eksponensial) dicirikan oleh: