"Cepat
kembalikan nak! Kita memang miskin. Tapi kemiskinan bukan alasan kita untuk
mencuri", perintah si ayah.
"Tapi
yah. Keluarga si Fulan bin Fulan sudah pergi. Mereka tidak lagi bersatu. Tak
mampu lagi sekedar membayar iuran sekolah!", rengek si anak.
"Pegang
kata-kataku nak. Sebagai ayah, kalian tidak akan pernah ayah
terlantarkan", tegas si ayah sembari memeluk anaknya yang masih kelas 4
SD.
Di
rumah. Istrinya menangis. Tak bisa berbuat apa-apa. Saat pegawai PLN mencabut
aliran listrik.
"Tuan.
Tolong saya. Ada 3 anak kecil-kecil. Musim salju tak mungkin kami bisa bertahan
tanpa listrik dan pemanas. Tolong Tuan ...", perih si ibu. Tangan kanan
menggendong putrinya yang masih 8 bulan. Tangan kirinya mengapit putrinya umur
4 tahun.