Halaman

Minggu, 22 Desember 2019

KOMUNITAS BURUNG PERSAWAHAN DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU DAN DESA TORO


Rawa dan lahan persawahan terdapat dekat pemukiman dapat dijumpai pada seluruh pinggiran kawasan Taman Nasional Lore Lindu.  Areal ini memiliki komposisi jenis burung dengan ciri khas tersendiri dibanding habitat lain.  Sebenarnya antara vegetasi rawa dan lahan persawahan memiliki komposisi jenis tumbuhan yang berbeda, tapi dari hasil pengamatan terhadap komposisi jenis burung pada kedua areal tersebut ternyata hampir sama.  Rawa yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Lore Lindu banyak terdapat di sekitar lahan persawahan, hal ini menyebabkan burung-burung air memanfaatkan sekaligus kedua areal tersebut dalam melakukan aktifitas. Rawa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal dan bersarang karena vegetasinya rapat, sehingga cocok untuk melindunginya dari ancaman predator, sementara lahan persawahan dimanfaatkan sebagai tempat untuk mencari makan karena tempatnya terbuka, dengan demikian banyak tersedia sumber makanan.

Selain adanya rawa dekat pemukiman belum diolah menjadi lahan persawahan, dipinggiran Taman Nasional Lore Lindu terbentuk vegetasi rawa lahan persawahan yang diolah sebelumnya telah ditelantarkan pemiliknya sehingga tumbuh vegetasi rawa.  Dari hasil survei yang penulis lakukan pada lahan persawahan di beberapa tempat di Sulawesi, lahan persawahan yang diselingi vegetasi rawa memiliki kekayaan jenis burung yang tinggi bila dibandingkan dengan lahan persawahan yang tidak diselingi vegetasi rawa.
Vegetasi lahan persawahan di Taman Nasional Lore Lindu umumnya didominasi Ipomea aquatica, Otellia spp., Monochoria sp. dan Colocasia sp., disamping padi sebagai tanaman utama.  Jenis tanaman lain (selain padi) umumnya ditemukan pada pematang sawah, saluran-saluran air  dan pada “petak sawah” saat tidak diolah. Pada vegetasi rawa umumnya didominasi Saccharum sp., Eleucharis sp., Cyperus rotundus. Pada rawa yang agak kering ditemukan tumbuhan paku biasa (Nepholepis sp.).  Rerimbunan tumbuhan Eleucharis sangat disukai Dendrocygna spp. dan beberapa jenis famili Rallidae bersarang. Pada tajuk pohon Saccharum sp., Lonchura spp., sering dijumpai membuat sarang. Tumbuhan ini juga sangat bermanfaat bagi jenis ini bertengger pada saat beristirahat dan bila tidak melakukan aktifitas lagi di lahan persawahan atau sebagai tempat bersembunyi bila di lahan persawahan mendapat gangguan dari predator maupun manusia.  Tumbuhan ini juga sangat disukai jenis burung lain dalam melakukan aktifitas, seperti Centropus bengalensis; yang suka mencari makan di sela-sela tumbuhan ini, semua jenis dari famili Rallidae serta Nycticorax nycticorax  dan Ixobrychus spp., menjadikan vegetasi tumbuhan ini sebagai tempat untuk berlindung dan membuat sarang.  Tetapi bila tanaman padi sudah cukup lebat Gallirallus philippensis pindah dari vegetasi rawa ke lahan persawahan, membuat sarang di rerimbunan padi.  Jenis tersebut sudah memperhitungkan sebelum padi di panen, anak-anaknya sudah dapat meninggalkan sarang. Jenis famili Rallidae dan Ixobrychus spp., umumnya mencari makan serta melakukan aktifitas di rerimbunan vegetasi rawa, hal ini menyebabkan sangat sulit terlihat. Sementara itu, jenis burung lain seperti Lonchura spp. lebih nampak terlihat karena melakukan aktifitas di tempat terbuka, bahkan sering membentuk kelompok yang sangat besar sesama jenis maupun dengan jenis lain.
Ekosistem lahan persawahan dan rawa dekat pemukiman tidak hanya dihuni oleh berbagai jenis burung rawa saja, tetapi juga jenis lain, seperti berbagai jenis elang dan alap-alap, Stretopelia chinensis, Centropus bengalensis, Tyto rosenbergii, Otus manadensis, Collocalia spp., Hemiprocne longipenis, Merops spp., Hirundo spp., Cisticola spp., dan Lonchura spp.  Pada lahan persawahan, jenis burung yang dijumpai selalu berubah-ubah sesuai musim pengelolaan lahan persawahan.  Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap jenis burung yang memanfaatkan setiap musim pengelolaan lahan persawahan di Desa Toro, ditemukan jenis burung sebagai berikut:
- Musim membajak
Musim membajak pada lahan persawahan terdiri dari empat kegiatan yang dilakukan, yaitu pemarasan vegetasi, pembongkaran dan penghalusan tanah, serta penanaman padi. Akibat dari kegiatan tersebut sehingga menyebabkan kondisi lahan persawahan menjadi terbuka. Di areal ini akan banyak tersedia sumber makanan burung air, terutama cacing dan serangga pada saat pemarasan vegetasi dan pembongkaran tanah. Pada musim membajak ditemukan jenis-jenis tertentu, yaitu jenis yang menyukai areal terbuka dan menyukai makanan berupa cacing dan serangga seperti Egretta garzetta, Bubulcus ibis, Ardeola  speciosa,  Plegadis  falcinellus, Dendrocygna spp., Anas spp., dari anggota Rallidae, Tringa spp., Actitis hypoleucos dan Gallinago megala.
Tabel 1. jenis burung yang aktif di lahan persawahan Desa Toro berdasarkan setiap musim pengolaan lahan persawahan.

No

Jenis Burung
Musim membajak
Musim padi berumur satu bulan
Musim  padi berisi
Musim paska panen
Musim penelan
taran sawah
1
Ardea purpurea
-
-
-
U
U
2
Egretta garzetta
M
-
-
B
K
3
Bubulcus ibis
M
-
-
M
CM
4
Ardeola speciosa
CB
-
-
B
K
5
Ixobrychus spp.
K
K
-
-

6
Plegadis falcinellus
B
-
-
K
-
7
elang dan alap-alap
B
K
B
K
B
8
jenis Anatidae
K
-
-
B
B
9
Jenis Rallidae
CB
B
M
M
M
10
Actitis hypoleucos
B
-
-
B
-
11
Gallinago megala
B
-
-
B
B
12
Streptopelia chinensis
-
-
B
U
-
13
Centropus bengalensis
-
-
-
-
U
14
Tyto spp.
-
-
CB
-
-
15
Merops spp.
-
K
M
K
K
16
Lonchura spp.
-
-
M
K
K
Keterangan : M  : Melimpah; B   : Banyak; CB: Cukup banyak; K   : Kadang-kadang
- Musim tanaman padi berumur satu bulan hingga sebelum buah padi menguning
Pada musim ini lahan persawahan tidak lagi terbuka, padi yang telah ditanam sudah membentuk vegetasi. Pada musim ini tersedia makanan burung berupa beberapa jenis serangga dan berudu katak, disamping cacing. Umumnya berbagai jenis famili Ralllidae akan sering mengunjungi tempat ini atau juga sering membuat sarang di tengah rerimbunan padi. Selain itu, Ixobrychus spp., juga kadang mengunjungi lahan persawahan bila letaknya dekat rawa.
- Musim buah padi menguning
Pada musim ini butir-butiran padi tersedia melimpah, hal ini menyebabkan jenis burung pemakan butir-butiran seperti berbagai Lonchura spp., akan  melimpah. Selain Lonchura spp., berbagai jenis famili Rallidae juga dijumpai dalam jumlah yang cukup banyak. Jenis famili Rallidae umumnya mengkonsumsi butiran padi dan serangga. Selain melimpahnya butiran buah padi, pada musim ini juga akan melimpah serangga, terutama belalang. Hal ini menyebabkan Merops spp., melimpah ditemukan. Melimpahnya populasi Lonchura spp. mengundang burung pemangsa (raptor), utamanya Falco moluccensis, datang ke lahan persawahan. Pada musim ini burung Tyto spp. juga ditemukan, karena populasi tikus yang aktif di areal persawahan melimpah, dengan tersedianya butir-butiran padi sebagai makanannya.  
- Musim setelah panen buah padi
Setelah selesai musim panen lahan persawahan akan terbuka, pada saat itu banyak terdapat sisa-sisa butiran buah padi, tapi walaupun demikian Lonchura spp. tidak umum ditemukan, pada musim ini akan banyak dijumpai burung pemakan butir-butiran padi langsung di atas permukaan tanah (karena tercecer). Jenis burung tersebut umumnya memakan butiran padi dengan cara mematuknya langsung di atas tanah. Jenis-jenis burung ini antara lain Streptopelia spp., dan berbagai anggota Rallidae. Selain butiran padi, berbagai jenis serangga juga akan banyak ditemukan, terutama belalang, karena adanya tunas-tunas muda pada batang padi yang telah dipotong dan menjadi makanannya. Selain belalang, serangga lain yang juga banyak ditemukan adalah capung. Berudu katak juga melimpah karena adanya genangan-genangan air. Adanya sumber makanan ini akan menghadirkan Egretta garzetta, Bubulcus ibis, Ardeola speciosa, Dendrocygna spp., Anas spp., dan Gallinago megala ke lahan persawahan. 
- Musim penelantaran sawah
Setelah musim panen buah padi, sering penduduk di sekitar kawasan Taman Nasional Lore Lindu membiarkan lahan persawahan mereka terlantar belum diolah, karena mereka masih malas mengolahnya atau masih menunggu saat yang tepat untuk mengolahnya. Pada saat itu lahan persawahan akan ditumbuhi vegetasi yang cukup rapat. Pada musim ini, komposisi jenis burung akan berganti; Egretta garzetta, Ardeola speciosa dan Streptopelia spp., tidak akan ditemukan lagi dan akan digantikan jenis dari famili Rallidae yang melimpah, hal ini disebabkan karena pada musim itu kondisi vegetasi lahan persawahan tidak terbuka dan banyak tersedia berbagai jenis serangga sebagai sumber makanan. Bila lahan persawahan lama terlantar jenis dari famili Dendrocygna spp., Anas spp. dan Rallidae akan membuat sarang di areal ini. Ardea purpurea dan Ixobrychus spp., kadang ditemukan mencari makan di areal ini.
Pada musim penelantaran lahan persawahan hewan sebagai sumber makanan burung akan lebih bervariasi, selain serangga, di tempat ini akan dihuni katak dan ular. Keberadaan sumber makanan ini akan mengundang Ardea purpurea datang ke tempat ini. Selain itu, Haliastur indus, Falco moluccensis dan beberapa jenis elang dan alap-alap lain sering terlihat beterbangan di sekitar tempat tersebut pada musim ini berburu katak dan ular.
(Fachry Nur Mallo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar