Rawa dan lahan persawahan terdapat dekat
pemukiman dapat dijumpai pada seluruh pinggiran kawasan Taman Nasional Lore
Lindu. Areal ini memiliki komposisi
jenis burung dengan ciri khas tersendiri dibanding habitat lain. Sebenarnya antara vegetasi rawa dan lahan
persawahan memiliki komposisi jenis tumbuhan yang berbeda, tapi dari hasil
pengamatan terhadap komposisi jenis burung pada kedua areal tersebut ternyata
hampir sama. Rawa yang ditemukan di
kawasan Taman Nasional Lore Lindu banyak terdapat di sekitar lahan persawahan,
hal ini menyebabkan burung-burung air memanfaatkan sekaligus kedua areal
tersebut dalam melakukan aktifitas. Rawa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal
dan bersarang karena vegetasinya rapat, sehingga cocok untuk melindunginya dari
ancaman predator, sementara lahan persawahan dimanfaatkan sebagai tempat untuk
mencari makan karena tempatnya terbuka, dengan demikian banyak tersedia sumber
makanan.
Selain adanya rawa dekat pemukiman belum
diolah menjadi lahan persawahan, dipinggiran Taman Nasional Lore Lindu
terbentuk vegetasi rawa lahan persawahan yang diolah sebelumnya telah
ditelantarkan pemiliknya sehingga tumbuh vegetasi rawa. Dari hasil survei yang penulis lakukan pada
lahan persawahan di beberapa tempat di Sulawesi, lahan persawahan yang
diselingi vegetasi rawa memiliki kekayaan jenis burung yang tinggi bila
dibandingkan dengan lahan persawahan yang tidak diselingi vegetasi rawa.
Vegetasi lahan persawahan di Taman Nasional
Lore Lindu umumnya didominasi Ipomea
aquatica, Otellia spp., Monochoria sp. dan Colocasia sp., disamping padi sebagai tanaman utama. Jenis tanaman lain (selain padi) umumnya
ditemukan pada pematang sawah, saluran-saluran air dan pada “petak sawah” saat tidak diolah.
Pada vegetasi rawa umumnya didominasi Saccharum
sp., Eleucharis sp., Cyperus rotundus. Pada rawa yang agak
kering ditemukan tumbuhan paku biasa (Nepholepis
sp.). Rerimbunan tumbuhan Eleucharis sangat disukai Dendrocygna spp. dan beberapa jenis famili
Rallidae bersarang. Pada tajuk pohon Saccharum
sp., Lonchura spp., sering dijumpai
membuat sarang. Tumbuhan ini juga sangat bermanfaat bagi jenis ini bertengger
pada saat beristirahat dan bila tidak melakukan aktifitas lagi di lahan
persawahan atau sebagai tempat bersembunyi bila di lahan persawahan mendapat
gangguan dari predator maupun manusia. Tumbuhan
ini juga sangat disukai jenis burung lain dalam melakukan aktifitas, seperti Centropus bengalensis; yang suka mencari
makan di sela-sela tumbuhan ini, semua jenis dari famili Rallidae serta Nycticorax
nycticorax dan Ixobrychus spp., menjadikan vegetasi tumbuhan ini sebagai tempat
untuk berlindung dan membuat sarang. Tetapi
bila tanaman padi sudah cukup lebat Gallirallus
philippensis pindah dari vegetasi rawa ke lahan persawahan, membuat sarang
di rerimbunan padi. Jenis tersebut sudah
memperhitungkan sebelum padi di panen, anak-anaknya sudah dapat meninggalkan
sarang. Jenis famili Rallidae dan Ixobrychus spp., umumnya mencari makan serta
melakukan aktifitas di rerimbunan vegetasi rawa, hal ini menyebabkan sangat
sulit terlihat. Sementara itu, jenis burung lain seperti Lonchura spp. lebih nampak terlihat karena melakukan aktifitas di
tempat terbuka, bahkan sering membentuk kelompok yang sangat besar sesama jenis
maupun dengan jenis lain.
Ekosistem lahan persawahan dan rawa dekat
pemukiman tidak hanya dihuni oleh berbagai jenis burung rawa saja, tetapi juga
jenis lain, seperti berbagai jenis elang dan alap-alap, Stretopelia chinensis, Centropus
bengalensis, Tyto rosenbergii, Otus manadensis, Collocalia spp., Hemiprocne
longipenis, Merops spp., Hirundo spp., Cisticola spp., dan Lonchura
spp. Pada lahan persawahan, jenis burung
yang dijumpai selalu berubah-ubah sesuai musim pengelolaan lahan persawahan. Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan
terhadap jenis burung yang memanfaatkan setiap musim pengelolaan lahan
persawahan di Desa Toro, ditemukan jenis burung sebagai berikut:
- Musim membajak
Musim
membajak pada lahan persawahan terdiri dari empat kegiatan yang dilakukan, yaitu
pemarasan vegetasi, pembongkaran dan penghalusan tanah, serta penanaman padi.
Akibat dari kegiatan tersebut sehingga menyebabkan kondisi lahan persawahan
menjadi terbuka. Di areal ini akan banyak tersedia sumber makanan burung air,
terutama cacing dan serangga pada saat pemarasan vegetasi dan pembongkaran
tanah. Pada musim membajak ditemukan jenis-jenis tertentu, yaitu jenis yang
menyukai areal terbuka dan menyukai makanan berupa cacing dan serangga seperti Egretta garzetta, Bubulcus ibis, Ardeola speciosa,
Plegadis falcinellus, Dendrocygna spp., Anas
spp., dari anggota Rallidae, Tringa spp., Actitis hypoleucos dan Gallinago
megala.
Tabel
1. jenis burung yang aktif di lahan persawahan Desa Toro berdasarkan setiap
musim pengolaan lahan persawahan.
No
|
Jenis Burung
|
Musim membajak
|
Musim padi berumur satu bulan
|
Musim padi berisi
|
Musim paska panen
|
Musim penelan
taran sawah
|
1
|
Ardea purpurea
|
-
|
-
|
-
|
U
|
U
|
2
|
Egretta garzetta
|
M
|
-
|
-
|
B
|
K
|
3
|
Bubulcus ibis
|
M
|
-
|
-
|
M
|
CM
|
4
|
Ardeola speciosa
|
CB
|
-
|
-
|
B
|
K
|
5
|
Ixobrychus spp.
|
K
|
K
|
-
|
-
|
|
6
|
Plegadis falcinellus
|
B
|
-
|
-
|
K
|
-
|
7
|
elang dan alap-alap
|
B
|
K
|
B
|
K
|
B
|
8
|
jenis Anatidae
|
K
|
-
|
-
|
B
|
B
|
9
|
Jenis Rallidae
|
CB
|
B
|
M
|
M
|
M
|
10
|
Actitis hypoleucos
|
B
|
-
|
-
|
B
|
-
|
11
|
Gallinago megala
|
B
|
-
|
-
|
B
|
B
|
12
|
Streptopelia chinensis
|
-
|
-
|
B
|
U
|
-
|
13
|
Centropus bengalensis
|
-
|
-
|
-
|
-
|
U
|
14
|
Tyto spp.
|
-
|
-
|
CB
|
-
|
-
|
15
|
Merops spp.
|
-
|
K
|
M
|
K
|
K
|
16
|
Lonchura spp.
|
-
|
-
|
M
|
K
|
K
|
Keterangan
: M : Melimpah; B : Banyak; CB: Cukup banyak; K : Kadang-kadang
- Musim tanaman
padi berumur satu bulan hingga sebelum buah padi menguning
Pada musim ini lahan persawahan tidak lagi terbuka,
padi yang telah ditanam sudah membentuk vegetasi. Pada musim ini tersedia
makanan burung berupa beberapa jenis serangga dan berudu katak, disamping
cacing. Umumnya berbagai jenis famili Ralllidae
akan sering mengunjungi tempat ini atau juga sering membuat sarang di tengah
rerimbunan padi. Selain itu, Ixobrychus spp.,
juga kadang mengunjungi lahan persawahan bila letaknya dekat rawa.
- Musim buah padi
menguning
Pada musim ini butir-butiran padi tersedia
melimpah, hal ini menyebabkan jenis burung pemakan butir-butiran seperti
berbagai Lonchura spp., akan melimpah. Selain Lonchura spp., berbagai jenis famili Rallidae juga dijumpai dalam jumlah yang cukup banyak. Jenis famili
Rallidae umumnya mengkonsumsi butiran
padi dan serangga. Selain melimpahnya butiran buah padi, pada musim ini juga
akan melimpah serangga, terutama belalang. Hal ini menyebabkan Merops spp., melimpah ditemukan.
Melimpahnya populasi Lonchura spp.
mengundang burung pemangsa (raptor), utamanya Falco moluccensis, datang ke lahan persawahan. Pada musim ini
burung Tyto spp. juga ditemukan,
karena populasi tikus yang aktif di areal persawahan melimpah, dengan
tersedianya butir-butiran padi sebagai makanannya.
- Musim setelah
panen buah padi
Setelah selesai musim panen lahan
persawahan akan terbuka, pada saat itu banyak terdapat sisa-sisa butiran buah
padi, tapi walaupun demikian Lonchura
spp. tidak umum ditemukan, pada musim ini akan banyak dijumpai burung pemakan
butir-butiran padi langsung di atas permukaan tanah (karena tercecer). Jenis
burung tersebut umumnya memakan butiran padi dengan cara mematuknya langsung di
atas tanah. Jenis-jenis burung ini antara lain Streptopelia spp., dan berbagai anggota Rallidae. Selain butiran padi, berbagai jenis serangga juga akan
banyak ditemukan, terutama belalang, karena adanya tunas-tunas muda pada batang
padi yang telah dipotong dan menjadi makanannya. Selain belalang, serangga lain
yang juga banyak ditemukan adalah capung. Berudu katak juga melimpah karena
adanya genangan-genangan air. Adanya sumber makanan ini akan menghadirkan Egretta garzetta, Bubulcus ibis, Ardeola
speciosa, Dendrocygna spp., Anas spp., dan Gallinago megala ke lahan persawahan.
- Musim
penelantaran sawah
Setelah musim panen buah padi, sering
penduduk di sekitar kawasan Taman Nasional Lore Lindu membiarkan lahan
persawahan mereka terlantar belum diolah, karena mereka masih malas mengolahnya
atau masih menunggu saat yang tepat untuk mengolahnya. Pada saat itu lahan
persawahan akan ditumbuhi vegetasi yang cukup rapat. Pada musim ini, komposisi
jenis burung akan berganti; Egretta
garzetta, Ardeola speciosa dan Streptopelia spp., tidak akan ditemukan
lagi dan akan digantikan jenis dari famili Rallidae
yang melimpah, hal ini disebabkan karena pada musim itu kondisi vegetasi lahan
persawahan tidak terbuka dan banyak tersedia berbagai jenis serangga sebagai
sumber makanan. Bila lahan persawahan lama terlantar jenis dari famili Dendrocygna spp., Anas spp. dan Rallidae
akan membuat sarang di areal ini. Ardea
purpurea dan Ixobrychus spp.,
kadang ditemukan mencari makan di areal ini.
Pada musim penelantaran lahan persawahan
hewan sebagai sumber makanan burung akan lebih bervariasi, selain serangga, di
tempat ini akan dihuni katak dan ular. Keberadaan sumber makanan ini akan
mengundang Ardea purpurea datang ke
tempat ini. Selain itu, Haliastur indus,
Falco moluccensis dan beberapa jenis
elang dan alap-alap lain sering terlihat beterbangan di sekitar tempat tersebut
pada musim ini berburu katak dan ular.
(Fachry
Nur Mallo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar