Halaman

Kamis, 30 Desember 2021

HUPO TUNGGAL (UPUPA EPOPS), SANG BURUNG HUDHUD MENURUT AL-QURAN DAN SAINS

 

Penamaan Hudhud terhadap burung ini dari bahasa Al-Quran atau bahasa Arab, yang hingga saat ini masih dipakai menjadi kosa kata masyarakat Arab. Tetapi secara saintis burung ini tidak menggunakan nama Hudhud; nama latin disebut Upupa epops, nama Inggris disebut Huopoe, di Indonesia disebut mengadopsi nama Inggris Hupo Tunggal. Burung ini menurut del Hoyo et al. (2016) dikelompokkan dalam ordo Buceroformes, mencakup kangkareng, rangkong dan julang, dalam famili Upupidae. Menurut the Cornell Lab of Ornithology famili ini beranggotakan tiga jenis; dua jenis lain A. antaios (endemik Pulau St. Helena, barat Afrika, telah punah) dan A. marginata (endemik, Madagaskar)(del Hoyo et al. 2020 & 2020A). Sedangkan burung ini tersebar jauh lebih luas, mencakup Eropa, Asia dan Afrika.

Kamis, 15 Juli 2021

MENGENAL IBADAH MAHDHAH DAN GHAIRU MAHDHAH

 

Ibadah merupakan suatu bentuk ketundukan dan ketaatan terhadap pencipta alam semesta Allah SWT. Namun, ada dua macam bentuk ibadah yang penting untuk diketahui, yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Kedua istilah ini kadang masih disalahpahami oleh umat.  Secara umum, Syekh Mahmud Syaltut dalam tafsirnya telah menjelaskan bentuk ibadah secara singkat, yaitu "Ketundukan yang tidak terbatas bagi pemilik yang tidak terbatas (pula)," begitu dia menjelaskan. Definisi ini, menurut almarhum mantan pemimpin tertinggi lembaga-lembaga Al-Azhar tersebut, menunjukkan puncak tertinggi dari kerendahan hati, kecintaan batin, serta peleburan diri kepada keagungan Allah.  Namun, di samping pengertian umum tersebut, ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah mempunyai pengertian yang lebih khusus. Hal ini karena ibadah tersebut ternyata mengalami penyempitan makna saat para ulama menguraikan hukum Islam, yang dapat menimbulkan kerancuan tentang makna ibadah yang sesungguhnya.

Rabu, 09 Juni 2021

MISKIN LITERASI

 

Kadang saya malu kalau baca jurnal penelitian dari luar negeri soal-soal media social (medsos). Hasil penelitian menyebutkan bahwa medsos di Indonesia salah satu medsos paling berisik di dunia.  Lebih 15rb tweet dan update status per detik.  Tapi sayang, kebanyakan adalah berita hoax dan fraud. Alias medsos di Indonesia salah satu yang paling tidak sehat di dunia.

Begitu juga ketika saya baca laporan soal ranking baca negara negara di dunia. Indonesia ada di urutan bawah. Negara yang warganya rajin baca itu justru Cina, Rusia, dan Spanyol. Negara yang mayoritas bukan Muslim. Indonesia ada di urutan ke 125 dari 198 negara yang disurvei.

Kalau kita baca lagi laporan penjualan rokok dan buku di Indonesia misalnya, penjualan rokok rata-rata di di Indonesia angkanya sampai 5T per tahun.  Sedangkan belanja buku masyarakat hanya 7M saja per tahun.  Lebih hobi merokok daripada membaca.  Yang bikin saya sedih bukan soal Indonesia saja.  Tapi soal bahwa Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Tapi budaya baca buku di Indonesia sangat rendah. Padahal agama Islam perintah pertamanya adalah membaca.

Jumat, 28 Mei 2021

BUKTI KEBESARAN ALLAH SWT TAMPAK DALAM PENCIPTAAN BURUNG

 

Burung adalah salah satu makhluk yang ditundukkan oleh Allah SWT bagi manusia, guna dinikmati dan dijadikan ibrah dalam kehidupan. Telah menjadi kehendak Allah SWT bahwa burung menjadi ayat qauliyah (tersurat) dan kauniyah (kosmologi).  Dalam Alquran terdapat kisah burung hudhud yang kecil, tetapi mampu mengerjakan sesuatu yang melebihi bentuk fisiknya.

Dalam hadist Rasulullah saw disebutkan bagaimana burung-burung berangkat di pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan kembali di sore hari dalam keadaan perut kenyang oleh makanan.  Oleh karena itu, manusia diperintahka Allah SWT untuk selalu membaca ayat-ayat-Nya secara utuh, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Terhadap kisah burung hudhud ataupun eksistensi burung-burung yang hidup di alam semesta ini, terdapat pelajaran yang bisa kita teladani.

Burung mengajarkan kepada kita untuk memiliki obsesi melebihi bentuk fisik kita, misalnya, fisik boleh kecil, tetapi cita-cita dan idealisme harus lebih besar. Hal ini bukanlah mimpi dan khayalan. Yang membedakan antara kenyataan dan khayalan adalah kemauan dan kesungguhan untuk merealisasikan obsesi, cita-cita, dan idealisme itu. Lihatlah hudhud seekor burung kecil mampu memberikan informasi yang tidak diketahui oleh Nabi Sulaiman, bahwa ada kerajaan yang penduduknya menyembah selain Allah SWT dan dipimpin oleh seorang wanita.

Kamis, 27 Mei 2021

BIJAK MENYIKAPI TEKNOLOGI INFORMASI

 "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau ia diam" (Bukhari dan Muslim).

Dulu kita sulit memublikasikan karya tulis.  Jangankan dimuat di rubrik opini koran nasional, sekadar nongol di rubrik surat pembaca pun sulit.   Dulu kebanyakan kita hanyalah pembaca, bukan penulis. Kita penerima informasi, bukan pembuat informasi.  Tapi itu dulu. Kini, setiap orang bisa menjadi penulis sekaligus memublikasikan karyanya. Bahkan, bukan sekadar karya tulis, tapi juga karya foto dan video. Semua itu dimungkinkan karena Allah SWT telah menganugerahkan teknologi internet kepada kita. Teknologi yang mulai banyak menyebar sejak awal 2000 ini telah membuka luas sekat-sekat yang dulu membatasi kita.  Hebatnya lagi, teknologi ini mampu memberi wadah berinteraksi dengan pembaca secara langsung.  Kita bisa paham bagaimana reaksi pembaca, siapa yang sepakat dan siapa yang tidak, bahkan debat kusir pun bisa berlangsung lama di sini.

Lewat media ini seorang dai tak perlu khawatir tak memiliki podium untuk berceramah. Sebab, ia bisa dengan mudah mengunjungi publik lewat media social yang disediakan teknologi ini. la bisa menggunakan blog, email, faeebook, twitter, whatsapp, dan BBM. Pendek kata, ia bisa berceramah kapan saja.  Tak bisa kita pungkiri, media "tak berkabel" ini begitu banyak membuka kesempatan kepada kita untuk berbuat baik.  Lewat media ini, kita bisa membangun izzul Islam wal Muslimin.  Tetapi, kita tak boleh lupa, terknologi ini juga memberi kesempatan kepada setan untuk berbuat jahat.

RAHASIA BURUNG BISA TERBANG, SAINS JELASKAN AYAT AL-QURAN

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS al-Mulk [67]: 19).

Penelitian lebih dekat terhadap burung mengungkapkan bahwa mereka dirancang khusus untuk terbang. Tubuhnya telah diciptakan dengan kantung udara dan tulang berongga untuk mengurangi massa tubuh dan berat keseluruhan. Sifat cairan kotoran mereka memastikan agar kelebihan air dalam tubuhnya dibuang. Bulu-bulu mereka berbobot sangat ringan bila dibandingkan dengan volumenya.

Tulang burung juga sangat ringan tapi kuat, terutama karena berongga. Ada udara dalam rongga tempat balok-balok penopang memperkuat tulang tersebut. Tulang-tulang berongga ini menjadi ilham utama dalam rancangan sayap pesawat modern.

Kekuatan kerangka seekor burung lebih dari layak meskipun tulangnya memiliki rongga. Sebagai contoh, seekor burung kutilang berparuh besar dan berleher pendek (Coccothraustes coccothraustes) sepanjang 18 cm melakukan tekanan sekitar 151 lbs (68,5 kg) untuk memecahkan suatu biji zaitun. Sifat lain dari kerangka burung adalah lebih ringan dari rangka hewan menyusui. Sebagai contoh, kerangka seekor merpati beratnya hanya 4,4 persen dari keseluruhan berat tubuhnya. Tulang burung friget hanya seberat 118 gram, yang lebih ringan dibandingkan berat keseluruhan bulunya.

Kamis, 25 Maret 2021

KASIHAN, BURUNG INI HAMPIR PUNAH SAMPAI LUPA BERNYANYI

 

Spesies burung ini sekarang benar-benar terancam punah, jumlahnya menyusut sangat tajam. Bahkan saking sedikit jumlahnya, sampai-sampai mereka lupa dengan nyanyian khas mereka sendiri karena tidak bisa belajar dari burung sejenisnya.  Burung bernama regent honeyeater ini, yang dulu melimpah ruah jumlahnya di Australia, sekarang kategorinya sudah kritis. Hanya ada sekitar 300 individu masih ada.

"Mereka tidak punya kesempatan untuk bersama dengan honeyeater yang lain dan tidak bisa belajar seperti apa suara mereka sendiri," kata periset Dr Ross Crates yang dikutip detikINET dari BBC, Jumat (87/3/2021).

Dr Crates dari Difficult Bird Research Group at the Australian National University pun berusaha mencari solusinya. Saat ini, mereka berupaya menjadi burung itu yang ada dalam penangkaran agar bisa bernyanyi seperti burung sejenisnya di alam liar.  Burung ini sudah susah ditemukan. "Mereka sangat langka dan berada di area yang sangat besar, mungkin 10 kali ukuran Inggris, jadi seperti mencari jarum di tumpukan jerami," katanya.

Minggu, 28 Februari 2021

MEMAKNAI HIDUP

 

Saudaraku, hidup ini hanya sekali. Maka, buatlah yang sekali itu menjadi sesuatu. Waktu dan umur yang kita lewati, sekali berlalu, tak pernah kembali. Ia pergi dengan segenap catatan yang menggoresnya. Berbuatlah dalam kebajikan, sekecil apapun! Sebab hidup tak mengenal siaran tunda, maka bekerjalah dalam kesungguhan dan keikhlasan. Sekali waktu yang telah berlalu tak akan pernah kembali. Setiap detik yang bergeser dari jam tangan kita telah menjadi sesuatu yang lampau.

Hasan al-Basri, seorang penyair sufi berkata, "Tidaklah fajar hari ini terbit, kecuali ia akan memanggil, 'Wahai anak Adam, aku adalah ciptaan yang baru dan aku akan menjadi saksi atas setiap pekerjaanmu, maka mintalah bekal kepadaku. Karena bila aku telah berlalu, aku tak akan kembali hingga hari kiamat tiba'.”

Seringkali, kita berkeluh kesah dalam hidup ini. Padahal, keluh kesah kita tak menyelesaikan persoalan sedikitpun. Merenunglah sejenak. Kata orang bijak, bertafakur satu jam lebih baik dari pada bekerja sepuluh jam tanpa tahu makna dan arti.  Lihatlah sekelilingmu, segera setelah itu pasti engkau akan bersyukur. Lihatlah bagaimana Allah SWT menciptakanmu dengan penuh kesempurnaan. Lihatlah bagaimana Allah SWT memberimu begitu banyak nikmat (QS Ibrahim:34).

Kamis, 25 Februari 2021

BETAPA BIJAKNYA RASULULLAH SAW MENUTUP AIB SAHABATNYA

 

Suatu kali, Rasulullah SAW bersama para sahabatnya menyantap daging unta. Rupanya, salah seorang sahabat lepas angin. Kendati de mikian, tak ada di antara para sahabat yang berkomentar terhadap bau tak sedap itu. Masing-masing hanya memperlihatkan wajah tak senang karena ulah seorang sahabat yang tak diketahui itu.

Tak lama setelah itu, azan Maghrib pun berkumandang. Rasulullah SAW pun bersabda, “Siapa yang makan daging unta, hendaklah ia berwudhu.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Mendengar sabda Beliau SAW, para sahabat yang ikut makan daging unta pun semuanya berwudhu. Tentu saja, sahabat yang lepas angin tadi terselamatkan aibnya. Tak ada yang tahu siapakah sahabat tersebut.

Senin, 25 Januari 2021

EKOLOGI BERBIAK PERGAM KEPALA-KELABU (DUCULA RADIATA)

 

Pergam kepala kelabu (Ducula radiata) merupakan jenis burung endemik sulawesi, dan hanya dijumpai terbatas di daratan utama, pada kawasan hutan primer dan hutan sekunder tua di dataran rendah dan dataran tinggi, yang tersebar dari ketinggian dari 200 -2400 mpdl.  Tetapi lebih sering dijumpai pada dataran tinggi.  Jenis ini tidak umum terlihat.  Sering dijumpai pada vegetasi hutan rapat dan kadang pada tempat terbuka dekat hutan.  Umumnya soliter atau berpasangan.  Merupakan salah satu jenis Columbidae yang jarang diketahui, termasuk juga data berbiaknya, karena jarang dilakukan penelitian dan survei terhadap jenis ini.

Selasa, 19 Januari 2021

TIDUR SIANG, SUNNAH RASULULLAH SAW YANG DIPRAKTIKKAN BARAT

 

Dalam kehidupan di pesantren dikenal ada tradisi qailulah, yaitu tidur sekejap di siang hari. Tradisi ini umumnya merujuk kepada hadits Nabi SAW:

قيلوا فإن الشياطين لا تقيل “Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69) .

Ash-shanani dalam Subul al-Salam mengartikan qailullah istirahat di tengah hari, bahkan sekalipun tidak sambil tiduran. Para ahli fiqih berbeda pendapat dalam menentukan waktu siang yang dimaksudkan untuk tidur siang, ada yang mengatakan sebelum waktu Zhuhur dan ada yang berpendapat setelah masuk waktu Zhuhur.  Jika ditelusuri sabda Rasulullah di atas merujuk kepada firman Allah SWT dalam ar-Ruum: 23 tentang keberkahan melakukan tidur di tengah hari: 

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ "

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan."