Halaman

Senin, 27 Januari 2020

KISAH LEO MAJOR, RAMBO ASLI DALAM DUNIA NYATA

Sumber: hgagnondistribution.com

Menyebut nama Rambo hal pertama yang pasti teringat adalah sosok Silvester Stallone. Aktor kawakan tersebut memang sangat melekat dengan sosok Rambo, tapi yang paling tidak dapat terlupakan adalah bagaimana aksi heroik Rambo saat menghabisi satu pleton pasukan seorang diri. Menariknya lagi, itu hanya dia lakukan dengan satu senapan mesin plus panah.
Nyaris tidak mungkin memang melihat aksi heroik seperti itu, apalagi di dunia nyata dengan semua peralatan perang yang serba canggih.
Dikutip dari Segi Empat, dulu memang ada seorang tentara yang tidak begitu terkenal namun pantas dijuluki Rambo. Dia adalah Leo Major, seorang tentara asal Kanada yang punya kisah heroik seperti Rambo.
Leo Major bergabung dengan pasukan Kanada pada tahun 1940, dan empat tahun kemudian langsung terjun ke medan perang tepat saat Kanada mendeklarasikan perang dengan Nazi.

Sukses Merebut Tank Nazi
Hanya butuh pelatihan 4 tahun bagi Leo untuk memulai aksi heroiknya seperti Rambo. Di tugas pertamanya Leo Major langsung merebut hati pasukan Koalisi setelah berhasil merebut satu tank Nazi seorang diri.
Tank tersebut tidak lantas digunakan sebagai bantuan tempur, namun tank Nazi kala itu adalah tambang emas berharga untuk pasukan koalisi. Karena di dalamnya terdapat banyak kode rahasia milik Nazi.
Sendiri membunuh pasukan khusus SS Nazi
Aksi heroik Leo Major pun terus berlanjut, dalam penelusurannya bersama pasukan Kanada, Leo sempat dipepet dengan 4 pasukan SS Nazi.
Perlu diketahui pasukan SS Nazi dulu adalah special force yang sangat disegani karena taktiknya dan juga keberingasannya. Tapi hal tersebut tidak lantas membuat Leo ciut. Leo Major berhasil membunuh 4 pasukan SS Nazi, meski Leo harus kehilangan mata kirinya karena salah satu tentara SS sempat meledakkan granat.
Menangkap Puluhan Tentara Nazi Sendirian
Akhir tahun 1944 Leo bersama beberapa temannya mulai merangsek masuk ke Belgia. Di Antwerp, Belgia Leo kembali di uji dengan satu pleton pasukan Nazi.
Saat pengintaian Leo berhasil menculik salah seorang pasukan Nazi dan satu lagi dia habisi di depan pasukannya sebagai peringatan. Namun bukannya membawa pasukan Nazi ke markas untuk di interogasi, Leo justru memaksa pasukan tersebut untuk membawanya masuk ke markas Nazi di Antwerp.
Aksinya tersebut berhasil meski sempat terjadi baku tembak, tapi pada akhirnya pasukan Nazi yang tersisa 100 orang menyerah. Dalam perjalanannya ke Markas Kanada, Leo sempat diberondong tembakan oleh pasukan Nazi. Namun Leo berhasil membawa puluhan pasukan Nazi ke garis pertahanan Kanada.
Ia langsung diberikan medali penghargaan, tapi Leo justru menolak karena medali tersebut dinilainya lebih pantas untuk mereka yang gugur di medan tempur.
Menyelamatkan Kota Zwolle Sendirian
Aksi paling melegenda dari seorang Leo Major adalah saat ia menyelamatkan satu kota yang berisi 50 ribu penduduk dari pasukan Nazi.
Pada tahun 1945, Leo Major ditugaskan untuk mengintai kota Zwolle yang saat itu dikuasai oleh ribuan pasukan Nazi. Leo ditugaskan bersama temannya Willy Arsenaut untuk menyusup ke Kota Zwolle demi mengetahui seberapa besar kekuatan Nazi.
Namun sayang, sebelum masuk ke Kota, Leo dan Willy bertemu dengan satu kelompok Nazi yang sedang patroli. Kontak senjata tentu tidak dapat terelakkan hingga membuat Willy tewas.
Hal tersebut justru membuat amarah Leo memuncak, dengan gagah berani Leo menculik salah satu pasukan Nazi. Leo kembali menggunakan seorang pasukan tersebut untuk merangsek masuk ke markas Nazi.
Leo meneriakkan agar seluruh pasukan Nazi menyerah karena kota Zwolle sudah dikepung oleh pasukan Kanada. Untuk membuktikan gertakan tersebut, saat keluar dari markas Nazi Leo menghujani beberapa sudut Kota Zwolle dengan senapan mesin dan juga granat.
Pasukan Nazi mulai ketakutan meski tidak sepenuhnya percaya, tapi menjelang pagi Leo kembali berhadapan dengan 10 pasukan Nazi yang ditugaskan untuk mengintai.
Kontak senjata kembali terjadi namun hal tersebut pula yang akhirnya membuat pasukan Nazi yakin untuk menyerah. Karena dalam kontak senjata Leo yang berhasil mencuri banyak peluru dan granat menghujani kelompok Nazi dengan membabi buta.
Aksi heroik Leo Major pun membuat namanya disematkan sebagai nama jalan di kota Zwolle, dan namanya tercatat sebagai pahlawan bagi masyarakat Zwolle. Leo meninggal dunia pada tahun 2008 di usia 87 tahun.
(Fachri Djaman)
Sumber: https://makassar.terkini.id/kisah-leo-major-rambo-asli-dalam-dunia-nyata/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar