Hampir setiap golongan binatang dan
tumbuhan dimanfaatkan oleh burung sebagai sumber makanannya. Bangkai paus dan
gajah dimanfaatkan oleh burung pemakan bangkai hingga tumbuhan primitif paling
kecil yakni ganggang biru menjadi sumber makanan burung flaminggo
Burung berkembang bersama sumber
makanannya di berbagai habitatnya yakni di hutan, gunung, padang rumput, semak,
rawa, gurun, tundra, sungai, danau, pulau, serta laut, bahkan dapat pula
dijumpai pada daerah perkotaan yang padat serta pada daerah pertanian. Perkembangan
tersebut merupakan hasil dari seleksi alam melalui masa yang sangat panjang.
Pada awalnya diduga semua jenis burung
memanfaatkan hewan sebagai makanannya. Memakan biji merupakan pengkhususan yang
datang kemudian. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan fakta bahwa hampir semua
pemakan biji menghidupi anaknya yang baru menetas dengan serangga, dan kemudian
berangsur-angsur beralih ke makanan berupa tumbuhan. Kecuali burung merpati
yang memberi anaknya makanan berupa zat keluarannya tubuhnya yang disebut susu
merpati.
Pengolongan
Burung Berdasarkan Sumber Makanannya
Berdasarkan
sumber makanannya burung dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Burung pemakan hewan
a. Burung pemakan serangga
b. Burung pemakan vertebrata dan invertebrata
2. Burung pemakan tumbuhan
a. Burung pemakan biji
b. Burung pemakan buah
c. Burung penghisap nektar
1. Burung pemakan hewan
a. Burung pemakan serangga
b. Burung pemakan vertebrata dan invertebrata
2. Burung pemakan tumbuhan
a. Burung pemakan biji
b. Burung pemakan buah
c. Burung penghisap nektar
3.
Burung Pemakan Segalanya
Burung
Pemakan Serangga
Burung pemakan serangga paling sering
ditemukan di daerah dataran rendah dan berjumlah paling banyak diantara jenis
burung lainnya. Mereka hampir terdapat
di semua tempat, mulai dari atas permukaan tanah sampai tajuk utama pohon,
bahkan di udara. Habitat burung pemakan
serangga sesuai dengan tempat hidup serangga. Secara umum burung pemakan
serangga lebih banyak memakan serangga dari bangsa Coleoptera (bangsa kumbang),
Orthoptera (belalang dan jangkrik), Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat). Banyaknya kandungan air dalam tubuh ulat dan
serangga menyebabkan burung pemakan serangga dewasa memakan sebanyak 40% dari
bobotnya tubuhnya.
Burung
Pemakan Biji
Hampir seluruh burung pemakan biji
tersebar di wilayah Indonesia. Burung
pemakan biji biasanya bertubuh kecil dan bergerak cukup gesit dan lincah
sehingga dalam keadaan liar sukar ditangkap.
Burung pemakan biji mengkomsumsi biji sebanyak 10% dari bobot tubuhnya.
Burung
Pemakan Buah
Buah masak yang berwarna mencolok dan
bergantungan di pohon atau disemak seringkali dikenali burung pemakan buah
walaupun dari tempat jauh dan tersembunyi.
Burung
Penghisap Nektar
Golongan burung ini, menghisap nektar yang
berasal dari bunga tumbuhan. Beberapa jenis langsung merobek bunga, dan
beberapa jenis lainnya tidak merusak.
Burung Pemakan
Segalanya
Burung kategori ini merupakan burung
yang memanfaatkan sumber makanan baik berupa hewan maupun tumbuhan.
Adaptasi
Burung Terhadap Makanan
Burung mempunyai kebiasaan makan makanan
selain makanan utama disukainya karena sesuai dengan anatominya. Burung pemakan biji tidak akan mengkonsumsi
ikan sebagai makanan tambahan. Burung
pemakan serangga yang mempunyai paruh kecil tidak akan memakan hewan sebesar
tikus.
Burung pemakan biji umumnya mempunyai
tembolok yang berguna sebagai penampung sementara biji yang telah ditelan
burung. Organ ini tidak terdapat pada
jenis burung yang tidak memakan biji.
Hal ini menunjukkan perbedaan anatomi yang berhubungan dengan
makanannya.
Salah satu adaptasi burung terhadap
makanan utama yang secara jelas dapat dilihat pada bentuk paruhnya. Paruh memiliki berbagai fungsi, antara lain
mengiris, memotong, menggiling, dan mencincang makanan serta fungsi lain
sebagai alat untuk membantu pada saat membuat sarang.
Burung pemakan biji-bijian memiliki
paruh pendek, kuat, tebal, ujung paruh sedikit bengkok, paruh bagian atas
sedikit lebih pajang daripada paruh bagian bawah (ada sebagian kecil yang sama
panjang) dan berbentuk kerucut. Paruh
dengan bentuk seperti itu digunakan untuk mematuk, mengupas kulit biji, dan
menghancurkan biji-bijian.
Hal tersebut berbeda dengan paruh burung
pemakan serangga yang berbentuk seperti silinder, ramping dan pendek sesuai
untuk menangkap serangga. Pada burung
pemakan cacing, ulat dan hewan lunak lainnya, mempunyai paruh yang panjang dan
ujungnya peka. Apabila mangsanya masih
hidup, akan dibanting-banting ke tanah atau cabang pohon sampai mati dengan
menggunakan paruhnya, kemudian ditelan.
Burung berparuh bengkok dengan paruh
bagian bawah melengkung ke atas dan bagian bawah melengkung ke bawah seperti pada
burung kakatua dan nuri, umumnya menandakan bahwa burung tersebut merupakan
pemakan segala jenis makanan kecuali serangga. Makanan yang dimakannya adalah
biji-bijian, buah, madu, bunga dan pucuk tanaman.
Terdapat pula burung yang berparuh
panjang, ramping, dan lurus atau melengkung dengan ujung lancip. Paruh seperti ini telah beradaptasi sebagai
penghisap nektar bunga. Burung berparuh
lurus lainnya dengan ukuran sedang seperti pada burung jalak atau yang berparuh
besar dan kuat seperti pada rangkong memakan buah-buahan, biji dan serangga
atau hewan kecil lainnya.
(Pertemuan
Ketiga Kuliah Ornitologi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar