Halaman

Selasa, 26 Maret 2013

MAKANAN BURUNG


Hampir setiap golongan binatang dan tumbuhan dimanfaatkan oleh burung sebagai sumber makanannya. Bangkai paus dan gajah dimanfaatkan oleh burung pemakan bangkai hingga tumbuhan primitif paling kecil yakni ganggang biru menjadi sumber makanan burung flaminggo
Burung berkembang bersama sumber makanannya di berbagai habitatnya yakni di hutan, gunung, padang rumput, semak, rawa, gurun, tundra, sungai, danau, pulau, serta laut, bahkan dapat pula dijumpai pada daerah perkotaan yang padat serta pada daerah pertanian. Perkembangan tersebut merupakan hasil dari seleksi alam melalui masa yang sangat panjang.
Pada awalnya diduga semua jenis burung memanfaatkan hewan sebagai makanannya. Memakan biji merupakan pengkhususan yang datang kemudian. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan fakta bahwa hampir semua pemakan biji menghidupi anaknya yang baru menetas dengan serangga, dan kemudian berangsur-angsur beralih ke makanan berupa tumbuhan. Kecuali burung merpati yang memberi anaknya makanan berupa zat keluarannya tubuhnya yang disebut susu merpati.
Pengolongan Burung Berdasarkan Sumber Makanannya
Berdasarkan sumber makanannya burung dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:  
1.  Burung pemakan hewan 
          a.  Burung pemakan serangga 
      b. Burung pemakan vertebrata dan invertebrata 
2.  Burung pemakan tumbuhan 
           a. Burung pemakan biji 
            bBurung pemakan buah 
             cBurung  penghisap nektar
3.      Burung Pemakan Segalanya
Burung Pemakan Serangga
Burung pemakan serangga paling sering ditemukan di daerah dataran rendah dan berjumlah paling banyak diantara jenis burung lainnya.  Mereka hampir terdapat di semua tempat, mulai dari atas permukaan tanah sampai tajuk utama pohon, bahkan di udara.  Habitat burung pemakan serangga sesuai dengan tempat hidup serangga. Secara umum burung pemakan serangga lebih banyak memakan serangga dari bangsa Coleoptera (bangsa kumbang), Orthoptera (belalang dan jangkrik), Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat).  Banyaknya kandungan air dalam tubuh ulat dan serangga menyebabkan burung pemakan serangga dewasa memakan sebanyak 40% dari bobotnya tubuhnya.
Burung Pemakan Biji
Hampir seluruh burung pemakan biji tersebar di wilayah Indonesia.  Burung pemakan biji biasanya bertubuh kecil dan bergerak cukup gesit dan lincah sehingga dalam keadaan liar sukar ditangkap.  Burung pemakan biji mengkomsumsi biji sebanyak 10% dari bobot tubuhnya.
Burung Pemakan Buah
Buah masak yang berwarna mencolok dan bergantungan di pohon atau disemak seringkali dikenali burung pemakan buah walaupun dari tempat jauh dan tersembunyi.
Burung Penghisap Nektar
Golongan burung ini, menghisap nektar yang berasal dari bunga tumbuhan. Beberapa jenis langsung merobek bunga, dan beberapa jenis lainnya tidak merusak.
Burung Pemakan Segalanya
Burung kategori ini merupakan burung yang memanfaatkan sumber makanan baik berupa hewan maupun tumbuhan.
Adaptasi Burung Terhadap Makanan
Burung mempunyai kebiasaan makan makanan selain makanan utama disukainya karena sesuai dengan anatominya.  Burung pemakan biji tidak akan mengkonsumsi ikan sebagai makanan tambahan.  Burung pemakan serangga yang mempunyai paruh kecil tidak akan memakan hewan sebesar tikus.
Burung pemakan biji umumnya mempunyai tembolok yang berguna sebagai penampung sementara biji yang telah ditelan burung.  Organ ini tidak terdapat pada jenis burung yang tidak memakan biji.  Hal ini menunjukkan perbedaan anatomi yang berhubungan dengan makanannya.
Salah satu adaptasi burung terhadap makanan utama yang secara jelas dapat dilihat pada bentuk paruhnya.  Paruh memiliki berbagai fungsi, antara lain mengiris, memotong, menggiling, dan mencincang makanan serta fungsi lain sebagai alat untuk membantu pada saat membuat sarang.
Burung pemakan biji-bijian memiliki paruh pendek, kuat, tebal, ujung paruh sedikit bengkok, paruh bagian atas sedikit lebih pajang daripada paruh bagian bawah (ada sebagian kecil yang sama panjang) dan berbentuk kerucut.  Paruh dengan bentuk seperti itu digunakan untuk mematuk, mengupas kulit biji, dan menghancurkan biji-bijian.
Hal tersebut berbeda dengan paruh burung pemakan serangga yang berbentuk seperti silinder, ramping dan pendek sesuai untuk menangkap serangga.  Pada burung pemakan cacing, ulat dan hewan lunak lainnya, mempunyai paruh yang panjang dan ujungnya peka.  Apabila mangsanya masih hidup, akan dibanting-banting ke tanah atau cabang pohon sampai mati dengan menggunakan paruhnya, kemudian ditelan.
Burung berparuh bengkok dengan paruh bagian bawah melengkung ke atas dan bagian bawah melengkung ke bawah seperti pada burung kakatua dan nuri, umumnya menandakan bahwa burung tersebut merupakan pemakan segala jenis makanan kecuali serangga. Makanan yang dimakannya adalah biji-bijian, buah, madu, bunga dan pucuk tanaman.
Terdapat pula burung yang berparuh panjang, ramping, dan lurus atau melengkung dengan ujung lancip.  Paruh seperti ini telah beradaptasi sebagai penghisap nektar bunga.  Burung berparuh lurus lainnya dengan ukuran sedang seperti pada burung jalak atau yang berparuh besar dan kuat seperti pada rangkong memakan buah-buahan, biji dan serangga atau hewan kecil lainnya.
(Pertemuan Ketiga Kuliah Ornitologi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar