“Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa
sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan
siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Naml, 7: 86)
Menghabiskan
waktu di malam hari dengan main kartu, ngobrol tak ada ujung pangkalnya, olah
raga, menyaksikan televisi, chatting, twitter-an, facebook-an yang
kemaslahatannya tidak jelas, berdansa-dansit di tempat-tempat maksiat dan
lainnya merupakan sisi kehidupan malam yang lekat di mata dan dekat di telinga.
Walau sudah banyak yang mengetahui bahaya begadang, namun godaan tak sanggup
dihadang, sehingga banyak yang livernya meradang dan mati mendadak.
Adapun
begadang yang dibenarkan dalam ajaran Islam meliputi 3 hal, sebagaimana hadits
riwayat Imam At-Tirmidzi, bahwa Aisyah ra berkata: “Tidak boleh begadang
kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat, Pengantin atau musafir”.
Sementara
itu sesungguhnya malam hari merupakan masa yang penting bagia sebagian organ
tubuh, dimana kala malam mereka ditetapkan oleh Sang Khaliq melakukan aktifitas
istimewa sampai pagi hari, yang pada umumnya melakukan kegiatan pembersihan
besar-besaran. Khususnya liver, aktifitas pembersihan (detoksifikasi) mulai
pukul 23.00 – 01.00. Selanjutnya pukul 01.00 – 03.00 pembersihan di daerah empedu.
Mereka yang
sengaja begadang hanya untuk menghabiskan waktu dan bukan untuk shalat,
pengantin baru atau musafir tentu akan menyiksa livernya. Sebab masa itu untuk
istrahat, tidur nyenyak dan memberikan kesempatan organ-organ penting melakukan
aktifitasnya. Bila seseorang tidak istrahat (tidur), apalagi melakukan kegiatan
berat seperti olah raga tentunya tidak memberikan kesempatan yang baik bagi
livernya. Bahkan energi yang ada di liver pun bisa terkuras, sehingga kegiatan
liver membersihkan racun terganggu.
Bila hal ini
berlangsung lama, jangan kaget bila suatu saat sekalipun olahragawan ternyata
menderita gangguan liver, entah hepatitis atau lainnya. Begitu pula mereka yang
gemar menghabiskan waktu dengan main kartu, nongkrong di warung, cafe, warnet
atau di pinggir jalan ya, harus siap-siap menghadapi serangan penyakit liver.
Karena itu Sahabat Umar bin Khattab ra memukul orang yang suka begadang dan dia
mengingatkan: “Apakah kalian berjaga pada waktu awal malam dan tidur pada
bagian terakhirnya?”
Dr. Amin bin
Abdullah Asy-Syaqawi dalam bukunya berjudul “Bahaya Begadang” menaparkan
keburukan begadang, antara lain dapat mengakibatkan keterlambatan shalat fajar.
Padahal Allah Ta’ala melarang menyia-nyiakan
waktu serta menegaskan pentingnya shalat subuh, sebagaimana firman-Nya
dalam Surat Maryam: 59, “ Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk)
yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak
akan menemui kesesatan.
Lalu firman
Allah Ta’ala dalam Surat Al-Isra’: 78 : “…Dan (dirikanlah pula salat) subuh.
Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan oleh malaikat”.
Rasulullah
SAW bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh maka dia berada di
dalam jaminan Allah, maka jangan sampai salah seorang di antara kalian dituntut
oleh Allah dengan sesuatu yang merupakan jamiananNya. Sesungguhnya orang yang
dituntut oleh Allah dengan sesuatu yang merupakan jaminanNya maka dia pasti
mendapatkan akibatnya kemudian Dia akan mencampakkannya ke dalam neraka
Jahannam”.
Hadits
lainnya dari Umaroh bin Rubiyah ra bahwa Nabi saw bersabda: “Tidak akan masuk
neraka orang yang shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya”.
Maksudnya adalah shalat fajar dan shalat asar.
Keburukan
begadang lainnya adalah sulit mendirikan shalat malam (qiyamul lail).
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat Adz-Dzariyat: 17-18, “Mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon
ampun (kepada Allah).
Keburukan
selanjutnya adalah menyia-nyiakan waktu, padahal penggunaan waktu selama hidup
merupakan perkara yang akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Keburukan berikutnya dari begadang adalah merusak kesehatan, dan hal ini sudah
diperingatkan Allah Ta’ala dalam Surat Adz-Dzariyat: 17-18: “Mereka sedikit
sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun
(kepada Allah).
Amin bin
Abdullah Asy-Syaqawi menambahkan tidur pada permulaan malam adalah kesempatan yang tidak pernah
tergantikan, dan para ulama mengecualikan begadang dalam ketaatan karena
terdapat kemaslahatan syar’i seperti beribadah pada waktu malam atau berdakwah
menyerukan manusia kepada Allah, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah
yang munkar atau untuk menuntut ilmu syara’ atau begadang bersama tamu atau
istri. Wallahu A’lam
(Tabloid Bekam edisi 12/ Liver Disakiti Kurma Beraksi.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar