Halaman

Jumat, 28 Mei 2021

BUKTI KEBESARAN ALLAH SWT TAMPAK DALAM PENCIPTAAN BURUNG

 

Burung adalah salah satu makhluk yang ditundukkan oleh Allah SWT bagi manusia, guna dinikmati dan dijadikan ibrah dalam kehidupan. Telah menjadi kehendak Allah SWT bahwa burung menjadi ayat qauliyah (tersurat) dan kauniyah (kosmologi).  Dalam Alquran terdapat kisah burung hudhud yang kecil, tetapi mampu mengerjakan sesuatu yang melebihi bentuk fisiknya.

Dalam hadist Rasulullah saw disebutkan bagaimana burung-burung berangkat di pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan kembali di sore hari dalam keadaan perut kenyang oleh makanan.  Oleh karena itu, manusia diperintahka Allah SWT untuk selalu membaca ayat-ayat-Nya secara utuh, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Terhadap kisah burung hudhud ataupun eksistensi burung-burung yang hidup di alam semesta ini, terdapat pelajaran yang bisa kita teladani.

Burung mengajarkan kepada kita untuk memiliki obsesi melebihi bentuk fisik kita, misalnya, fisik boleh kecil, tetapi cita-cita dan idealisme harus lebih besar. Hal ini bukanlah mimpi dan khayalan. Yang membedakan antara kenyataan dan khayalan adalah kemauan dan kesungguhan untuk merealisasikan obsesi, cita-cita, dan idealisme itu. Lihatlah hudhud seekor burung kecil mampu memberikan informasi yang tidak diketahui oleh Nabi Sulaiman, bahwa ada kerajaan yang penduduknya menyembah selain Allah SWT dan dipimpin oleh seorang wanita.

Kamis, 27 Mei 2021

BIJAK MENYIKAPI TEKNOLOGI INFORMASI

 "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau ia diam" (Bukhari dan Muslim).

Dulu kita sulit memublikasikan karya tulis.  Jangankan dimuat di rubrik opini koran nasional, sekadar nongol di rubrik surat pembaca pun sulit.   Dulu kebanyakan kita hanyalah pembaca, bukan penulis. Kita penerima informasi, bukan pembuat informasi.  Tapi itu dulu. Kini, setiap orang bisa menjadi penulis sekaligus memublikasikan karyanya. Bahkan, bukan sekadar karya tulis, tapi juga karya foto dan video. Semua itu dimungkinkan karena Allah SWT telah menganugerahkan teknologi internet kepada kita. Teknologi yang mulai banyak menyebar sejak awal 2000 ini telah membuka luas sekat-sekat yang dulu membatasi kita.  Hebatnya lagi, teknologi ini mampu memberi wadah berinteraksi dengan pembaca secara langsung.  Kita bisa paham bagaimana reaksi pembaca, siapa yang sepakat dan siapa yang tidak, bahkan debat kusir pun bisa berlangsung lama di sini.

Lewat media ini seorang dai tak perlu khawatir tak memiliki podium untuk berceramah. Sebab, ia bisa dengan mudah mengunjungi publik lewat media social yang disediakan teknologi ini. la bisa menggunakan blog, email, faeebook, twitter, whatsapp, dan BBM. Pendek kata, ia bisa berceramah kapan saja.  Tak bisa kita pungkiri, media "tak berkabel" ini begitu banyak membuka kesempatan kepada kita untuk berbuat baik.  Lewat media ini, kita bisa membangun izzul Islam wal Muslimin.  Tetapi, kita tak boleh lupa, terknologi ini juga memberi kesempatan kepada setan untuk berbuat jahat.

RAHASIA BURUNG BISA TERBANG, SAINS JELASKAN AYAT AL-QURAN

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS al-Mulk [67]: 19).

Penelitian lebih dekat terhadap burung mengungkapkan bahwa mereka dirancang khusus untuk terbang. Tubuhnya telah diciptakan dengan kantung udara dan tulang berongga untuk mengurangi massa tubuh dan berat keseluruhan. Sifat cairan kotoran mereka memastikan agar kelebihan air dalam tubuhnya dibuang. Bulu-bulu mereka berbobot sangat ringan bila dibandingkan dengan volumenya.

Tulang burung juga sangat ringan tapi kuat, terutama karena berongga. Ada udara dalam rongga tempat balok-balok penopang memperkuat tulang tersebut. Tulang-tulang berongga ini menjadi ilham utama dalam rancangan sayap pesawat modern.

Kekuatan kerangka seekor burung lebih dari layak meskipun tulangnya memiliki rongga. Sebagai contoh, seekor burung kutilang berparuh besar dan berleher pendek (Coccothraustes coccothraustes) sepanjang 18 cm melakukan tekanan sekitar 151 lbs (68,5 kg) untuk memecahkan suatu biji zaitun. Sifat lain dari kerangka burung adalah lebih ringan dari rangka hewan menyusui. Sebagai contoh, kerangka seekor merpati beratnya hanya 4,4 persen dari keseluruhan berat tubuhnya. Tulang burung friget hanya seberat 118 gram, yang lebih ringan dibandingkan berat keseluruhan bulunya.