Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peta
dunia kini sedang memanas akibat perubahan iklim. Sebuah jalan terang ditemukan
oleh ilmuwan dan menyatakan bahwa pohon bisa atasi perubahan iklim.
Pemanasan global telah mengurangi sebagian
besar unsur vegetasi yang ada. Salah seorang ilmuwan yang bernama Abigail Swann
memulai penelitian di pertengahan tahun 2000-an. Ia adalah salah satu dari segelintir ilmuwan
yang mengeksplorasi gagasan yang sangat radikal bagi para pebisnis. Swann
meneliti bahwa tanaman hijau yang hidup di permukaan Bumi dapat memiliki
pengaruh besar pada iklim planet.
Selama beberapa dekade, sebagian besar
ilmuwan atmosfer memfokuskan penelitian cuaca dan model iklim pada angin,
hujan, dan fenomena fisik lainnya. Dengan
model komputer canggih, ilmuwan tersebut mensimulasikan bagaimana tanaman
memindahkan air, karbon dioksida, dan bahan kimia antara tanah dan udara. Swann menemukan bahwa vegetasi dapat
mengendalikan pola cuaca di jarak yang sangat jauh.
Perusakan dan perluasan hutan dalam jumlah
yang masif di satu benua dapat menyebabkan kekeringan atau meningkatkan curah
hujan di belahan dunia lain. Swann yang
merupakan seorang profesor di Universitas Washington dimana dia juga
menjalankan Lab Ecoclimate untuk membuat simulasi yang terencana.
“Pemikiran ini dapat mengguncang komunitas
ekologi, tanaman disini ternyata dapat mempengaruhi tanaman yang ada disana,''
kata Swann dalam sebuah penjelasan.
Park William seorang ilmuwan sekaligus
bioclimatologist dari Columbia University memperkuat pendapat dari Profesor
Swann. Pengaruh permukaan Bumi pada
iklim berskala besar saat ini adalah topik yang benar-benar booming. Park
mengatakan bahwa Swann adalah pemimpin yang muncul dalam teori tersebut.
Dikutip dari The Atlantic, dalam studi
model terpisah, Swann mengubah semua daerah bervegetasi di Amerika Utara,
Eropa, dan Asia menjadi hutan. Data
satelit menunjukkan bahwa benua-benua ini menghijau ketika bekas lahan
pertanian kembali menjadi hutan.
Pohon-pohon baru menyerap sinar matahari
dan menghangatkan kondisi sekitar sehingga menambah energi ke sistem iklim. Arus atmosfer kemudian mendistribusikan
energi tersebut ke seluruh planet. Pemodelan
yang ada menunjukkan bahwa kekeringan menurun di Amazon Selatan dan hujan turun
di Sahara.
Ilmuwan yang tergabung dan mendukung teori
dari Swann berharap banyak manusia yang akan menanam pohon sehingga mereka
dapat membantu mengubah pola sirkulasi atmosfer yang mulai memanas tak
terkendali.
Penelitian yang menunjukkan bahwa pohon
bisa berdampak besar pada perubahan iklim diharapkan dapat menyadarkan manusia
untuk tidak menebang pohon secara sembarangan karena itu akan berdampak besar
pada iklim di wilayah lain.
(Agung
Pratnyawan/Rezza Dwi Rachmanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar