Halaman

Jumat, 13 Desember 2019

BURUNG DI KOTA SALAKAN


Vegetasi yang terbentuk di perkotaan juga merupakan habitat burung. Umumnya tipe habitat ini sudah dipengaruhi oleh suasana hilir-mudiknya kendaraan dan aktifitas manusia yang ramai. Beberapa tempat yang secara administrasi masuk dalam wilayah perkotaan, tetapi suasananya masih terasa di pedesaan tidak termasuk dalam habitat ini.  Vegetasi perkotaan merupakan habitat burung memiliki ciri khas yang lebih spesifik dibanding habitat lain. Pada habitat perkotaan hanya dijumpai spesies tertentu saja, yang mampu beradaptasi terhadap vegetasi yang terbentuk diperkotaan, serta kondisi perkotaan yang ramai dihuni manusia dan hilir-mudiknya kendaraan. Hal ini menyebabkan pada umumnya burung di kawasan ini memiliki keanekaragaman spesies yang rendah daripada hutan atau tempat disekitarnya. Selain itu penyebab lainnya adalah vegetasi perkotaan kurang menyediakan tumbuhan pohon penghasil buah bagi makanan burung frugivore dan kurangnya serangga yang merupakan makanan burung insectivore.

Tahun 2006, 2007, dan 2008 Fachry Nur Mallo dan Dadang D. Putra telah melakukan pengamatan di Salakan. Di kota tersebut tercatat 31 spesies burung. Jumlah ini belum termasuk spesies pengunjung dari utara dan selatan khatulistiwa yang pernah mengunjungi pantai Salakan saat musim dingin dan musim kemarau (di Australia).
Kota Salakan, sebagian besar arealnya berupa daerah terbuka karena kurangnya penanaman tumbuhan pohon tinggi pada halaman rumah dan di tepi jalan sebagai tanaman pelindung. Luasnya areal terbuka menyebabkan hadirnya beberapa spesies burung yang menyukai habitat terbuka, yang keadaannya seperti padang rumput dan areal persawahan, seperti Spilopelia chinensis, Collocalia esculenta, Haliastur indus, Todiramphus chloris, Todiramphus sanctus, Falco moluccensis, Artamus leucoryn, Lonchura spp., Passer montanus, Hirundo javanica dan Hirundo rustica. Spesies burung penghuni semak-semakan(tumbuhan berketinggian maksimal 5 meter) atau pohon-pohonan berketinggian maksimal 10 meter juga umum dijumpai, seperti Cacomantis spp., Zosterops atrifrons, Dicaeum celebicum, Anthreptes malacensis, Leptocoma sericea dan Cinnyris jugularis.
Vegetasi yang terbentuk di areal Kota Salakan umumnya vegetasi buatan manusia, karena adanya penanaman tanaman di halaman rumah seperti tanaman hias, produktif; sayur-sayuran, obat-obatan, buah-buahan, dll., dan tanaman penghijauan.  Spesies tumbuhan yang umum ditanam penduduk pada halaman rumah adalah tanaman hias; Caladium sp., Hibiscus rosasenensis, dll., buah-buahan; Mangifera spp., Musa sp., Eugenia spp., Carica papaya, sayur-sayuran; Averrhoa spp., Capsium sp. Sedangkan spesies tanaman pelindung yang ditanam di tepi jalan adalah Cassia siamea, Eugenia sp., dan Terminalia catappa. Adanya pohon-pohon tersebut menyebabkan hadirnya spesies burung yang menyukai relung tajuk pada hutan disekitarnya, seperti Treron griseicauda, Ptilinopus melanospilus, Trichoglossus ornatus, Loriculus sclateri dan Aplonis sp.
(Sumber: Buku Gagak Banggai dan burung-burung di Kepulauan Banggai – Sula: Fachry Nur Mallo, Dadang Dwi Putra, A. Rahman, Herlina, Moh. Ihsan Nur Mallo dan Alpian Maleso).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar