Vegetasi yang terbentuk di perkotaan juga
merupakan habitat burung. Umumnya tipe habitat ini sudah dipengaruhi oleh
suasana hilir-mudiknya kendaraan dan aktifitas manusia yang ramai. Beberapa
tempat yang secara administrasi masuk dalam wilayah perkotaan, tetapi
suasananya masih terasa di pedesaan tidak termasuk dalam habitat ini. Vegetasi perkotaan merupakan habitat burung
memiliki ciri khas yang lebih spesifik dibanding habitat lain. Pada habitat
perkotaan hanya dijumpai spesies tertentu saja, yang mampu beradaptasi terhadap
vegetasi yang terbentuk diperkotaan, serta kondisi perkotaan yang ramai dihuni
manusia dan hilir-mudiknya kendaraan. Hal ini menyebabkan pada umumnya burung
di kawasan ini memiliki keanekaragaman spesies yang rendah daripada hutan atau
tempat disekitarnya. Selain itu penyebab lainnya adalah vegetasi perkotaan
kurang menyediakan tumbuhan pohon penghasil buah bagi makanan burung frugivore
dan kurangnya serangga yang merupakan makanan burung insectivore.
Tahun 2006, 2007, dan 2008 Fachry Nur Mallo
dan Dadang D. Putra telah melakukan pengamatan di Salakan. Di kota tersebut tercatat
31 spesies burung. Jumlah ini belum termasuk spesies pengunjung dari utara dan
selatan khatulistiwa yang pernah mengunjungi pantai Salakan saat musim dingin
dan musim kemarau (di Australia).
Kota Salakan, sebagian besar arealnya
berupa daerah terbuka karena kurangnya penanaman tumbuhan pohon tinggi pada
halaman rumah dan di tepi jalan sebagai tanaman pelindung. Luasnya areal
terbuka menyebabkan hadirnya beberapa spesies burung yang menyukai habitat
terbuka, yang keadaannya seperti padang rumput dan areal persawahan, seperti Spilopelia chinensis, Collocalia esculenta, Haliastur indus, Todiramphus chloris, Todiramphus
sanctus, Falco moluccensis, Artamus leucoryn, Lonchura spp., Passer
montanus, Hirundo javanica dan Hirundo rustica. Spesies burung penghuni
semak-semakan(tumbuhan berketinggian maksimal 5 meter) atau pohon-pohonan
berketinggian maksimal 10 meter juga umum dijumpai, seperti Cacomantis spp., Zosterops atrifrons, Dicaeum
celebicum, Anthreptes malacensis,
Leptocoma sericea dan Cinnyris jugularis.
Vegetasi yang terbentuk di areal Kota Salakan
umumnya vegetasi buatan manusia, karena adanya penanaman tanaman di halaman
rumah seperti tanaman hias, produktif; sayur-sayuran, obat-obatan, buah-buahan,
dll., dan tanaman penghijauan. Spesies
tumbuhan yang umum ditanam penduduk pada halaman rumah adalah tanaman hias;
Caladium sp., Hibiscus rosasenensis,
dll., buah-buahan; Mangifera spp., Musa sp., Eugenia spp., Carica papaya, sayur-sayuran; Averrhoa spp., Capsium sp. Sedangkan
spesies tanaman pelindung yang ditanam di tepi jalan adalah Cassia siamea, Eugenia sp., dan Terminalia catappa. Adanya pohon-pohon
tersebut menyebabkan hadirnya spesies burung yang menyukai relung tajuk pada
hutan disekitarnya, seperti Treron
griseicauda, Ptilinopus melanospilus,
Trichoglossus ornatus, Loriculus sclateri dan Aplonis sp.
(Sumber:
Buku Gagak Banggai dan burung-burung di Kepulauan Banggai – Sula: Fachry Nur
Mallo, Dadang Dwi Putra, A. Rahman, Herlina, Moh. Ihsan Nur Mallo dan Alpian
Maleso).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar