Halaman

Rabu, 13 November 2019

SEJARAH BOIKOT, AKSI PROTES YANG LAHIR DARI LADANG PERTANIAN


Aksi boikot memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya. Muncul dari ladang pertanian di abad ke-19 lalu menjamur ke berbagai penjuru dunia. Boikot menjadi cara ampuh untuk menyuarakan kehendak hati yang tak tertahankan lagi hingga kini.
Pemogokan Pekerja Ladang
Sebagian besar dari kita mengira boikot hanyalah sebuah tindakan protes atas ketidakberesan politik, ekonomi, dan sosial. Istilah boikot sendiri mengacu pada sosok Kapten Cunnigham Boycott, seorang kaki tangan tuan tanag Lord Erne di sebuah wilayah bernama Mayo, Irlandia. Dia tidak disukai oleh masyarakat sekitarnya.
Suatu hari, tanggal 23 September 1880 para pekerja di bawah pengawasan Boycott melakukan aksi mogok kerja. Hal ini dilakukan karena adanya pencaplokan lahan yang tak adil. Akibat tindakan ini Boycott dan keluarganya harus berjuang sendiri bersama keluarganya mulai dari memeras sapi hingga mengurus ladang mereka. Tak berhenti disitu, warga yang memiliki toko juga menolak melayani Boycott dan keluarganya. Kantor pos pun melakukan aksi yang sama. Boycott terkucilkan di kampung halamannya sendiri.

Kasus pemogokan pekerja Boycott sampai ke penjuru Inggris setelah koran Times bahkan menuliskan peristiwa tersebut sebagai ‘suatu gambaran yang menakutkan dari kemenangan anarki yang belum pernah terjadi di masyarakat yang minta diakui sebagai tindakan beradab dan mendapat perlindungan hukum...’.
Aktor dari gerakan mogok kerja masal ini dipimpin oleh James Redpath. Dia berasumsi bahwa tak ada satu kata yang tepat untuk menggambarkan keberhasilan tindak ketidakpatuhan tersebut. Setelah berpikir panjang, guna memperkuat dampak politik dia merasa perlu ada penyebutan baru atas tindakan pemogokan terhadap Boycott. Sebagaimana ditulis dalam catatan kenangannya tahun 1881, Talks About Ireland Redpath meminta nasihat pada seorang pastor bernama John O’Malley. Sang pastor dengan tenangnya berkata ‘bagaimana kalau jika disebut “mem-Boycott-nya” saja?’.
(Irfantoni Listiyawan)
https://www.indonesiana.id/read/123782/sejarah-boikot-aksi-protes-yang-lahir-dari-ladang-pertanian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar