Halaman

Sabtu, 18 Mei 2019

PUASA DAN PERANG BADAR: KISAH RAMADHAN PERTAMA RASULULLAH SAW


Marhaban Ya Ramadhan.. Selamat datang bulan jihad, selamat datang bulan kemenangan.  Seperti oase bagi para musafir kita menantikan kedatangan ramadhan dengan penuh rindu dan harap.
Saya teringat ketika puasa pertama kali diwajibkan bagi kaum muslimin dimasa Rasulullah SAW.  Itu terjadi pada tahun kedua hijriyah, persis ketika proses konsolidasi "komunitas baru" baru saja selesai pada tahun pertama.
Merakit komunitas Muhajirin Mekkah dengan komunitas Anshar Madinah sebagai sebuah komunitas baru.  Komunitas baru yang sama sekali beda dengan ciri sosial masyarakat jazirah Arab  umumnya.  Komunitas baru ini disatukan oleh Islam, bukan oleh etnis atau suku.  Itu merupakan lompatan sosiologis yang dahsyat dalam sejarah mereka.  Komunitas baru itu disatukan oleh Islam dalam sebuah teritori yg independen.  Tapi bukan ruang hampa karena dipenuhi oleh komunitas lain yang juga eksis di Madinah.

Ada identitas sosial baru di tengah identitas lain yang plural.  Walaupun independen, komunitas baru itu punya sumber ancaman keamanan yang laten, yaitu musyrikin Mekkah.  Karena itu proses-proses social building dan state building bagi komunitas baru itu bukan pekerjaan yang mudah.
Agama baru yang menyatukan berbagai etnis tapi sekaligus hidup di tengah komunitas lain yang berbeda, dengan ancaman keamanan yang tinggi.  Mereka perlu faktor kohesi yang kuat, tapi juga daya tangkal dan daya lawan yang sama kuatnya utk mempertahankan eksistensi.
Lima langkah social and state building yang dilakukan Rasulullah SAW adalah: membangun mesjid sebagai pusat aktivitas sosial dan pemerintahan, mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar, membangun pasar, membentuk angkatan perang dan membuat perjanjian dengan komunitas lain (Piagam Madinah).  Semua langkah itu dilakukan pada tahun pertama hijriyah.
Islam berhasil menjadi faktor kohesi bagi internal komunitas muslim baru juga bagi masyarakat Madinah yang plural secara umum.  Tapi setiap satu percobaan selalu membutuhkan ujian dan ujian bagi kohesi itu adalah perang.  Dan itulah yang terjadi, perang terbesar pertama yang dialami komunitas baru itu adalah perang Badar, dan perang Badar itu terjadi pada pertengahan Ramadhan pertama di tahun kedua hijrah.
Lebih dari dua pekan setelah komunitas baru itu melakukan puasa pertama mereka, mereka masuk ke dalam sebuah perang besar.  Perang besar yang mengubah arah sejarah mereka dan kelak sejarah jazirah Arab, sejarah kawasan dan kemudian sejarah manusia secara keseluruhan.
Puasa dan perang, itulah kisah Ramadan pertama dimasa Rasulullah SAW. dan apa maknanya?? Semua pencapaian besar dalam sejarah manusia selalu datang dari fondasi spiritual yang kokoh.  Fondasi spiritual itu membuat kita bisa eksis dengan sumber daya terbatas, fokus pada cita-cita dan bebas dari gangguan-gangguan kecil yang sering mengalihkan.  Fondasi spiritual itu sekaligus memberi energi yg dahsyat untuk pencapaian-pencapaian besar.  Saya selalu mengingat kisah itu setiap kali Ramadhan datang.
(Anis Matta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar