Halaman

Sabtu, 23 Maret 2019

IKAN GELODOK/TEMBAKUL/(Periothalamus sp.)


Ikan Gelodok adalah jenis ikan yang bisa merangkak naik ke darat atau bertengger pada akar-akar pohon bakau. Karena kemampuan ini, ikan glodok disebut juga ikan tembakul. Ikan ini hidup di zona pasang surut di lumpur pantai yang ada pohon-pohon bakaunya. Gelodok/tembakul adalah jenis ikan dari beberapa marga yang termasuk ke dalam anak suku Oxudercinae. Ikan-ikan ini senang melompat-lompat ke daratan, terutama di daerah berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan bakau ketika air surut. Nama-nama lainnya adalah timpakul, tempakul, gelodok, belodok, belodog, atau blodog, atau belacak (bahasa Melayu), gabus laut, lunjat, dan mudskipper (bahasa Inggris). Ikan Gelodok/tembakul hanya dijumpai di pantai-pantai beriklim tropis dan subtropis di wilayah Indo-Pasifik sampai ke pantai Atlantik Benua Afrika. Ikan ini termasuk ikan yang paling tahan terhadap kerusakan lingkungan hidup dan dapat tetap hidup dalam kondisi yang memprihatinkan sekalipun.
Morfologi Ikan Tembakul
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom           : Animalia
Filum                   : Chordata
Kelas                   : Actinopterygii
Ordo                    : Perciformes
Famili                  : Gobiidae
Subfamili           : Oxudercinae
Genus                 : Periothalamus
Spesies               : Periothalamus sp.

Ikan gelodok yang tergolong anggota Famili Gobidae Subfamili Oxudercinae terbagi menjadi 10 genus dan 35 spesies yang sebagian besar terdistribusi di wilayah Indo-Pasific dan Oceania. Anggota Subfamili Oxudercinae ini mempunyai beberapa perbedaan dan persamaan struktur tubuh serta pola hidup di daerah terestrial dan di daerah akuatik. Spesies ikan gelodok yang masuk anggota Genus Boleophthalmus, Periophthalmodon, Periophthalmus, dan Scartelaos, disebut sebagai Mudskippers karena mempunyai beberapa karakteristik seperti kehidupan amfibi yaitu pada alat penglihatan, alat pernapasan dan pergerakan di darat. Ikan gelodok juga disebut sebagai Amphibious Fish karena sejarah hidupnya mampu berada di dalam dan di luar air.
Periophthalmus variabilis dan Boleophthalmus boddarti adalah jenis Mudskippers yang mempunyai kemampuan untuk berjalan, memanjat dan melenting ketika berada di darat. Ikan ini menggunakan sirip pektoral, sirip pelvik dan sirip kaudal sebagai alat gerak ketika berada di darat dan di air. Habitat yang berbeda tentu mempengaruhi pola adaptasi dan struktur sirip yang berbeda pada ikan gelodok. Pada daerah akuatik didominasi oleh adanya tekanan air sedangkan di daerah terestrial didominasi oleh adanya tekanan gravitasi. Terdapat pola atau struktur tertentu 2 pada sirip pelvik ikan gelodok untuk menyesuaikan habitat tersebut supaya dapat bergerak dengan baik.
Morfologi dan bentuk muka ikan ini sangatlah khas. Kedua matanya menonjol di atas kepala seperti mata kodok, wajah yang dempak, dan sirip-sirip punggung yang terkembang menawan. Badannya bulat panjang seperti torpedo, sementara sirip ekornya membulat. Panjang tubuh bervariasi mulai dari beberapa sentimeter hingga mendekati 30 cm. Keahlian yang dimiliki ikan yang satu ini, selain dapat bertahan hidup lama di daratan (90% waktunya dihabiskan di darat), ikan gelodok dapat memanjat akar-akar pohon bakau, melompat jauh, dan ‘berjalan’ di atas lumpur. Sebenarnya kaki yang dimiliki ikan glodok ini adalah sirip dadanya yang telah mengalami adaptasi, sehingga menjadi kuat, dan bisa digunakan untuk berjalan di lumpur mangrove. Pangkal sirip dadanya berotot kuat, sehingga sirip ini dapat ditekuk dan berfungsi seperti lengan untuk merayap, merangkak dan melompat.
Daya bertahan di daratan ini didukung pula oleh kemampuannya bernafas melalui kulit tubuhnya dan lapisan selaput lendir di mulut dan kerongkongannya, yang hanya bisa terlaksana dalam keadaan lembab. Oleh sebab itu glodok setiap beberapa saat perlu mencelupkan diri ke air untuk membasahi tubuhnya. Ikan gelodok Periophthalmus koelreuterisetiap kalinya bisa bertahan sampai 7-8 menit di darat, sebelum masuk lagi ke air. Di samping itu, gelodok juga menyimpan sejumlah air di rongga insangnya yang membesar, yang memungkinkan insang untuk selalu terendam dan berfungsi selagi ikan itu berjalan-jalan di daratan. Yang menarik ketika berenang, kedua mata ikan glodok ini tetap muncul di permukaan mirip periskop kapal selam dan kedua matanya mampu bergerak secara independent, jadi yang satu bisa melihat ke kiri dan yang lainnya bisa melihat ke kanan pada saat bersamaan. Selain itu, juga karena berada di luar rongga kepala, mata yang mereka miliki mampu melihat ke segala arah alias dapat berputar 360 derajat.
Hidup di wilayah pasang surut, gelodok biasa menggali lubang di lumpur yang lunak untuk sarangnya. Lubang ini bisa sangat dalam dan bercabang-cabang, berisi air dan sedikit udara di ruang-ruang tertentu. Ketika air pasang naik, gelodok umumnya bersembunyi dilubang-lubang ini untuk menghindari ikan-ikan pemangsa yang berdatangan. Bila air surut ikan glodok banyak terlihat keluar dari air, merangkak atau melompat lompat di atas lumpur dan jika air pasang ia masuk ke hutan bakau, baru turun kembali ke lumpur-lumpur pantai bila air telah surut atau ia bersembunyi pada lubang-lubang sarangnya.
Perilaku ikan gelodok yang mampu berada di darat dan di air menyebabkan ikan ini memerlukan struktur alat gerak khusus yang tersusun atas tulang, otot dan persendian yang mampu menunjang pergerakannya. Sirip pektoral ikan gelodok memiliki otot yang berbeda dibandingkan otot pada ikan lainnya. Contohnya pada sirip pektoral mudskipper, otot abduktor superficialis terbagi menjadi dua bagian dengan salah satu berinsertio pada jari-jari sirip dorsal dan yang lainnya berinsertio pada jari-jari sirip ventral (pelvik). Adanya otot ini menyebabkan mudskipper mampu mengontrol dan menggerakkan sirip pektoralnya secara fleksibel ketika bergerak di darat.
Ikan gelodok ketika di darat mempunyai 2 aktifitas, yaitu bergerak di lumpur dengan loncatan pendek dimana kedua sirip pektoralnya mengayun kedepan sementara tubuhnya mempertahankan posisi kaku, dan aktifitas yang khas yaitu mampu memanjat akar maupun batu dengan bantuan sirip pelviknya yang memegangi badan melawan gravitasi. Gerakan ini menghasilkan daya hisap (sucker) sementara sirip pektoralnya menjangkau dan menarik tubuhnya keatas (memanjat).
Pernapasan pada ikan gelodok adalah dengan insang tetapi telah disesuaikan untuk bisa digunakan di darat. Ini dilakukan dengan memerangkap air di rongga insang dengan caramenutup rapat mulut dan tutup insang. Ia bisa berada lama di darat selama air di bawahnyamasih mengandung oksigen. Kalau oksigennya habis ia harus segera mencari air segar lagidan proses yang sama terulang lagi. Selain dengan insang, ikan gelodok juga mempunyaikulit yang banyak sekali saluran-saluran darahnya hingga diduga pengambilan oksigen lewatkulit bisa pula terjadi. Dalam keadaan terpaksa gelodok mampu berada di luar air sampai beberapa jam.
Jika merasa terancam bahaya, gelodok umumnya segera menceburkan diri ke dalamlair atau bersembunyi ke dalam lubang sarangnya. Makanan ikan gelodok terdiri dari berbagai ragam hewan, baik yang hidup di darat maupun di air. Meskipun ia tergolong karnivora tetapi dalam isi perutnya kadang-kadang terdapat juga potongan-potongan daun.
Sumber: https://www.dunia-perairan.com/2017/04/ikan-gelodok-tembakul-periothalamus-sp.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar