Sumber: HBW.COM |
Ternyata tak hanya manusia yang bisa
marah-marah. Burung yang hidup di hutan belantara juga bisa marah dan mengamuk jika
mendengar suara kicau burung lain. Ini cukup aneh karena mayoritas burung di
hutan akan selalu bersahut-sahutan untuk menarik perhatian lawan jenis.
Coba bayangkan, bagaimana jadinya jika
burung-burung tadi marah semua dan saling serang. Mungkin kalau hal ini terjadi
pada anak muda zaman sekarang, mereka sudah tawuran dan terjadi perkelahian.
Namun, karena ini jenis burung, sehingga dapat dipastikan kemarahan mereka
tidak pernah jauh dari yang namanya, kicauan.
Dengan kata lain, walau burung-burung di
hutan marah karena terpengaruh suara burung lain, mereka tidak akan pernah
berkelahi. Maksimal cuma adu suara, siapa yang terbaik untuk mendapatkan
pasangan.
Kalau tidak rebutan pasangan, kemungkinan
rebutan lahan kekuasaan. Burung-burung di alam liar saling bersahutan, tidak
hanya untuk mencari pasangan, tapi juga untuk mempertahankan daerah kekuasaan.
Keunikan Burung Tui
Burung Tui juga demikian. Burung unik
dengan nama latin Prosthemadera novaeseelandiae ini diketahui sering marah atau
tak terima jika mendengar saingannya berkicau lebih bagus.
Bagus tidaknya suara burung Tui ternyata
dipengaruhi oleh tingkat kerumitan suatu kicauan. Jadi tidak hanya suara burung
kicau yang merdu, tapi rumit tidaknya dan seberapa panjang dia mampu berkicau.
Seperti yang disadur dari Kompas.com
(25/20/2017), Burung Tui jantan mudah tersinggung apabila saingannya bernyanyi
di sekitar wilayah mereka. Dia juga akan
marah, jika suara kicauan saingannya lebih rumit.
Penelitian Burung
Tui
Hal ini diketahui setelah Samuel Hill dari
Massey University, Auckland membuat penelitian yang dipublikasikan di Ibis
International Journal of Avia Science. Dalam
penelitian tersebut, Hill dan teman-temannya mempelajari kurang lebih 12
wilayah di Tawharanui Regional Park di sebelah utara Auckland.
Mereka juga menjelaskan proses penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemarahan burung Tui. Pada dasarnya penelitian yang dilakukan cukup
sederhana. Mereka hanya menggunakan speaker untuk memutar lagu burung Tui yang
sederhana hingga yang rumit, serta sebuah lagu kontrol dari spesias burung
lain.
Setelah diputar selama 3 menit, ternyata
burung Tui tidak terima dan berkicau dua kali lebih baik dari suara burung yang
diputar tadi. Tak hanya itu, burung Tui
juga langsung mendekati sumber suara burung atau speaker lebih cepat. Jaraknya
pun lebih dekat.
Saat suara kicauan rumit diputar, burung
Tui mendekat dengan jarak 0,3 meter. Sementara, jika tingkat kerumitannya
diturunkan atau suara kicauannya tidak terlalu rumit maka jaraknya cuma 6,3
meter dari lokasi sumber suara.
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian tersebut, burung Tui jantan lebih sensitif atau lebih cepat
terpancing emosinya ketika mendengar suara burung yang lebih sulit. Setelah itu, burung Tui akan menanggapinya
dengan suara kicauan yang lebih rumit dan sulit dengan rentang suku kata yang
lebih luas dan durasi lebih lama.
Demikian keunikan burung Tui yang mudah
marah jika saingannya berkicau lebih bagus. Mungkin jika diibaratkan seperti
manusia, burung ini mempunyai temperamen yang tinggi. Sehingga emosinya mudah
meledak-ledak.
(Rahmat
Efendy)
Sumber:
https://burungnya.com/burung-ini-marah-jika-saingannya-berkicau-lebih-bagus/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar