Lagu
berjudul Mirasantika karya Rhoma Irama saat ini tengah dipelajari dan
menjadi rujukan sejumlah kampus atau universitas di seluruh dunia karena
dianggap mampu mempengaruhi karakter dan perilaku manusia.
"Ketertarikan
kampus-kampus di dunia bermula dari karya Rhoma Irama yang dinilai
menggambarkan kenyataan dan tidak hanya sekedar lirik, tapi mampu mengubah
karakter seseorang," ujar Ketua Umum DPP "Fans of Rhoma and
Soneta" (Forsa), Surya Aka Syahnagra, kepada Antara, Jumat (22/11).
Lagu
berjudul Mirasantika adalah tentang minuman keras dan narkotika. Tidak
itu saja, sejumlah karya penyanyi yang dijuluki "Raja Dangdut"
tersebut juga menjadi bagian dari pelajaran mahasiswa, khususnya jurusan musik.
Antara lain berjudul Keramat, Judi, Begadang, Laailaahaillallah dan sebagainya.
Mantan
Komisioner KPID Jatim itu mengatakan bahwa Guru Besar Musik pada Pittsburgh
University, Amerika Serikat, Prof Andrew Weiintraub, mengakui dunia saat ini
tengah mengkaji lagu Rhoma Irama. "Alasannya, lagu karya Rhoma memiliki
makna yg mendalam terhadap perilaku manusia secara universal. Itu sulit
ditemukan di artis lain di dunia," kata dia menirukan apa yang disampaikan
Weiintraub.
Kemudian,
lanjut Surya Aka, Andrew menyebut buku karya ilmuwan yang menulis biografi
Rhoma Irama dan memberikannya lampirkan contoh buku-buku pelajaran yang
termasuk biografi dan analisa lagu Rhoma.
Sejumlah
buku dan literatur yang didalamnnya mengupas biografi lirik-lirik karya Rhoma,
yakni pertama, karya Broughton, Simon, dan Mark Ellingham tahun 2000 berjudul Rough
Guide to World Music. Lalu Volume 2: Latin and North America dengan judul the
Caribbean, Asia, and the Pacific (London: Rough Guide).
Buku
lainnya, karya Capwell, Charles tahun 2004 berjudul The Music of Indonesia.
dan buku In Excursions in World Music, edited by B Nettl, Upper Saddle
River (NJ: Pearson Prentice Hall). Ketiga, karya Manuel, Peter tahun 1988
berjudul Popular Musics of the Non-Western World (New York: Oxford).
Kemudian,
karya Sutton, R Anderson tahun 2002 berjudul Asia/Indonesia. In Worlds of
Music , edited by JT Titon (Belmont, CA: Schirmer, Thomson Learning).
Kelima, karya Sweeney, Philip tahun 1991 berjudul The Virgin Directory of
World Music (New York: Henry Holt and Company). Lalu, karya Taylor, Timothy
tahun 1997 judulnya Global Pop: World Music, World Markets (New York:
Routledge). Buku-buku itu bahkan jadi buku wajib di perkuliahan di sana.
(Sumber:Antara/republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar